Pesawat Sukhoi Jatuh
Tim DVI Kumpulkan 130 Sampel DNA dan 33 Data Sidik Jari
Tim DVI (Disaster Victim Identification) mengumpulkan sedikitnya 33 data sidik jari dan 130 sampel DNA milik korban insiden jatuhnya pesawat Sukhoi
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Gusti Sawabi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim DVI (Disaster Victim Identification) mengumpulkan sedikitnya 33 data sidik jari dan 130 sampel DNA milik korban insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Gunung Salak, Bogor. Hal itu didapatkan sejak proses identifikasi pada Sabtu (12/5/2012).
"Sudah 33 sampel sidik jari yang terkumpul," kata Direktur DVI Sukhoi Superjet 100, Kombes Anton Castilani saat dihubungi, Rabu (16/5/2012).
Perwira menengah itu meminta keluarga korban bersabar menunggu hasil identifikasi. Bila sudah selesai pihaknya akan menghubungi keluarga korban.
Selain itu, Anton menuturkan data yang terkumpul belum ada satupun korban yang teridentifikasi secara utuh. Ia juga mengungkapkan hingga kini tercatat sudah 30 kantong jenazah telah diterima RS Sukanto Polri yang berisi potongan tubuh dan barang-barang korban sudah diperiksa tim DVI.
Sementara pengambilan sampel DNA, sidik jari dan proses pemeriksaan lainnya akan terus dilakukan terhadap korban.
"Kita masih melakukan sinkronisasi antara ante mortem keluarga dengan post mortem korban," tutur Anton.
Sampel itu, kata Anton, masih dijadikan bahan untuk proses identifikasi. Oleh karena itu, ia memastikan belum ada korban yang sudah terindetifikasi.
"Nanti siang akan kita rilis ke media," ujarnya.
Baca juga: