Alumni Unhas Siap Kawal Pemilihan Rektor hingga Kementerian, Pastikan Berjalan Demokratis
Tiga nama teratas resmi diusulkan ke Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas mengikuti tahap pemilihan final pada Januari 2026.
Ringkasan Berita:
- Proses Pemilihan Rektor Unhas 2026–2030 memasuki babak penentuan setelah Prof Jamaluddin Jompa (Prof JJ) unggul telak dengan 74 suara di tingkat Senat Universitas (3/11/2025).
- Bersama Prof Budu (18 suara) dan Prof Sukardi Weda (1 suara), Prof JJ resmi diusulkan ke Majelis Wali Amanat (MWA)
- Sejumlah alumni Unhas menyatakan akan mengawal proses hingga ke tingkat kementerian untuk memastikan suara civitas akademika dihargai dan proses
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proses Pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) 2025 memasuki babak penting.
Dalam pemungutan suara yang digelar di Hotel Unhas and Convention Center, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (3/11/2025), Prof Jamaluddin Jompa (Prof JJ) unggul telak di tingkat Senat Universitas.
Dari hasil pemungutan suara, Prof JJ meraih 74 suara, disusul Prof Budu dengan 18 suara, dan Prof Sukardi Weda dengan 1 suara. Sementara tiga bakal calon lainnya — Marhaen Hardjo, Prof Muhammad Iqbal Djawad, dan Zulfajri Basri Hasanuddin — tidak memperoleh suara.
Baca juga: Prof Budu Antusias Sambut Seruan Mendiktisaintek: Unhas Siap
Dengan hasil tersebut, tiga nama teratas resmi diusulkan ke Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas mengikuti tahap pemilihan final pada Januari 2026.
Tahap Penentuan di MWA Unhas
Meski unggul mutlak di Senat, Prof Jamaluddin Jompa belum otomatis terpilih sebagai Rektor Unhas periode 2026–2030.
Tahapan berikutnya akan berlangsung 14 Januari 2026, ketika MWA Unhas melakukan pemilihan dan penetapan rektor terpilih.
Pelantikan dijadwalkan pada 28 April 2026. Dalam proses ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memiliki porsi suara sebesar 35 persen, yang dapat berpengaruh terhadap hasil akhir.
Kondisi tersebut membuat sejumlah pihak menilai tahap MWA menjadi penentu utama dalam Pemilihan Rektor Unhas 2025.
Alumni Unhas Turun Tangan Kawal Proses
Sejumlah alumni Unhas menyatakan akan mengawal proses pemilihan hingga ke tingkat kementerian agar suara civitas akademika tidak diabaikan.
Salah seorang alumni yang juga advokat, Ajis Taloahu, menegaskan pentingnya menjaga integritas proses demokrasi kampus.
“Pemilihan ini adalah mekanisme demokratis yang menunjukkan aspirasi siapa yang dianggap terbaik untuk memimpin Unhas,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ajis berharap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersikap objektif dalam mengambil keputusan di tahap MWA.
Baca juga: Unhas Tembus Top 1.000 Dunia Versi QS WUR, Buka Jalan Menuju Reputasi Global
“Melihat pengalaman di berbagai kampus, kami berharap Menteri dapat obyektif dan menghormati aspirasi Senat Universitas yang sudah melalui proses panjang dan demokratis,” tambahnya.
Menurutnya, banyak alumni yang kini berkiprah di berbagai sektor publik siap memastikan Pemilihan Rektor Unhas 2025 berlangsung transparan dan bebas intervensi.
“Kami hanya ingin memastikan suara masyarakat kampus benar-benar dihargai. Kementerian perlu mendengar aspirasi civitas Unhas yang telah menjatuhkan pilihan kepada sosok paling layak memimpin kampus ini,” tegasnya.
Proses Panjang dan Terbuka
| Prof Budu Antusias Sambut Seruan Mendiktisaintek: Unhas Siap |
|
|---|
| Bully dalam Pendidikan Dokter: Antara Kekerasan dan Pembentukan Mental |
|
|---|
| Menlu Spanyol Desak Pemungutan Suara Segera Terkait Sanksi untuk Israel |
|
|---|
| Bahlil Ajak Masyarakat Papua Bersatu Usai MK Tolak Gugatan Hasil PSU Pilgub |
|
|---|
| Pilkada Serasa Maraton: KPU Tak Kapok Hadapi Gugatan Barito Utara & Boven Digoel di MK |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.