Kamis, 9 Oktober 2025

Warga Nekat Putus Jalan Raya di Kampung Boyan Dabo Singkep

Beberapa pengendara motor dan mobil terpaksa harus mengurungkan niat untuk melintasi jalan raya di Kampung Boyan, Dabo Singkep.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Warga Nekat Putus Jalan Raya di Kampung Boyan Dabo Singkep
Tribunnewsbatam/ arm
Warga Terpaksa Putus Jalan Raya di Kampung Boyan

Laporan Wartawan Tribunnewsbatam, Abd Rahman Mawazi

TRIBUNNEWS.COM, LINGGA – Beberapa pengendara motor dan mobil terpaksa harus mengurungkan niat untuk melintasi jalan raya di Kampung Boyan, Dabo Singkep.

Mereka pun memilih melintasi jalan tidak beraspal yang melewati pekarangan rumah warga. Hal itu dikarenakan jalan tersebut diputus saat terjadi genangan air dan merendam rumah warga.

“Jalan dibongkar warga karena rumah kami terendam karena airnya tidak bisa mengalir. Air sudah sampai pinggang waktu subuh. Kami hampir terendam kemarin,” kata Dini, putrid dari Atin yang rumahnya digenangi air hingga pinggan orang dewasa, Rabu (30/5).

Akibat genangan air, warga ketakutan untuk memasuki rumah karena khawatir dengan ular ataupun binatang lainnya. Bahkan saat air sudah suruh, rumahnya banyak didapati cacing dan ulat. Kondisi itu semakin memprihatinkan Dini sebab orang tuanya hanya tinggal seorang diri di rumah itu.

Ia mengatakan, pembongkaran jalan itu dilakukan pada Minggu (27/5) lalu karena air tidak dapat bergerak. Warga memang sengaja memutuskan jalan aspal yang mengarah ke lokasi latihan TNI Angkatan Laut tersebut karena tidak memiliki pilihan lain.Selokan yang buat warga ini memiliki lebar sekitar satu meter di rentang jalan yang mencapai empat meter.

Warga lainnya, Anwar, mengatakan, warga segaja tidak memberikan papan untuk lintasan kendaraan roda dua agar segera mendapatkan perhatian dari pemerintah. Hal itu demi kenyaman warga bersama, baik warga yang menggunakan jalan maupun warga yang tinggal di sekitar jalan.

“Bukan kami ingin warga sekitar sini saja yang diperhatikan. Tapi kan kasihan kalau setiap hujan selalu banjir. Kami minta agar ganti gorong-gorong karena banyak truk lewat sini,” katanya.

Menurut keterangan warga, beberapa waktu lalu warga pernah menggali gorong-gorong tersebut karena tersumbat. Namun, belakangan galian tersebut justru ditimbun tanah hingga air tidak bisa mengalir. Warga pun kesal atas penutupan pihak aparat kantor desa.

“Yang tutup orang dari Desa. Sebelumnya sudah difoto-foto, tapi tidak ada tindaklanjutnya juga. Masak cuman ganti gorong-gorong saja tidak bisa,” ujar warga lainnya saat ditemui Tribun. Dengan aksi tersebut, warga berharap agar pemerintah bisa segera memberikan solusi agar semua kembali normal. (arm)

Sudah Dilaporkan ke Dinas

Camat Singkep, Kisanjaya, mengaku belum mengetahui adanya pemutusan jalan oleh warga Kampung Boyan tersebut. Ia mangatakan bahwa tahu ketika dikonfirmasi Tribun. Bahkan ia pun sempat beberapa kali bertanya kembali. “Saya tidak tahu ( tentang jalan putus). Warga juga tidak ada yang memberitahu ke saya,” ujarnya.

Usai mencai informasi tersebut, Kisanjaya lalu mengatkan, penutupan bekas warga memperbaiki gorong-gorong yang tersumbat sebelumnya itu karena dikawatirkan akan menimbulkan kecelakaan bagi pengendara. Hal itu dilakukan oleh pihak aparat desa. Permasalah itu pun sudah dilaporkan ke dinas Pekerjaan Umum kabupaten LIngga dan sudah masuk perencanaan perbaikan.

“Foto-foto lokasi sudah dikirim semua. Sudah diantisipasi oleh PU dan sudah diplanningkan. Tapi karena ini menggunakan anggaran pemerintah, tentu ada mekanismenya. Nah, kapan dikerjakannya saya belum mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujarnya.

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved