Sabtu, 27 Desember 2025

Orang Tua Cemas Biaya Pendaftaran Sekolah

Warga Ketapang (Kalbar), Arifin (32), mengaku khawatir dengan nasib anaknya yang baru saja lulus ujian SMP

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Warga Ketapang (Kalbar), Arifin (32), mengaku khawatir dengan nasib anaknya yang baru saja lulus ujian SMP beberapa waktu lalu. Dia khawatir anaknya yang mendapatkan nilai cukup memuaskan itu tidak bisa melanjutkan sekolah yang menjadi idamannya.

“Masuk sekolah swasta biaya sangat mahal, sedangkan sekolah negeri juga paling tidak kita harus menyiapkan dana satu sampai dua juta,“ kata Arifin yang merupakan eks transmigrasi PT BIG saat berbincang-bincang dengan Tribun.

Arifin berharap ada kebijakan Pemerintah untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi  dengan nilai tertinggi sehingga anak-anak lulusan SMP yang tidak mampu tetap bisa menikmati pendidikan di SMA yang mereka inginkan.

Sumiati ( 32) seorang ibu rumah tangga lainnya mengatakan, untuk bisa masuk sekolah favorit di Ketapang tidaklah mudah. Pada tahun lalu dirinya harus mengeluarkan biaya Rp 485 ribu untuk anaknya yang lulus seleksi, di SMAN 1 Ketapang.

Ia menjelaskan setelah anaknya diterima menjadi siswa di SMAN 1 Ketapang, ada lagi sumbangan atau biaya-biaya lainnya,  berupa uang bangunan yang totalnya mencapai Rp 2 juta. “Kalau yang sifatnya sumbangan bangunan pembayaran dilakukan beberapa kali tidak diminta sekaligus, tapi kalau yang Rp 485 ribu itu dibayar dimuka, “ katanya.

Kepala sekolah SMAN 1 Ketapang, Saefullah mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum membuka pendaftaran bagi calon siswa baru. Saeful beralasan belum ada petunjuk tehnis (juknis) yang disampaikan oleh dinas pendidikan Ketapang.

“Kita belum bisa menentukan mekanisme pendaftaran sekolah seperti apa, sebab belum ada juknisnya, sebab biasanya setiap tahun juknisnya berbeda,” katanya.

Saeful mengatakan, pada tahun lalu untuk biaya pendaftaran sekolah memungut biaya sebesar Rp 40 ribu persiswa. Namun ketika mereka dinyatakan diterima mereka akan dikenakan biaya lagi melalui kesepakatan bersama.

“Sebelum ditentukan kita adakan rapat antara orang tua siswa, komite sekolah dulu, kalau sekiranya ada biaya yang tidak perlu dibayar kita akan coret, tapi untuk tahun ini kita belum bisa menjawab banyak karena belum ada juknisnya,” katanya.

Kabid Dikmen dinas pendidikan Ketapang, Ucup Supriatna mengatakan, untuk pendaftaran SMA pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Kendati demikian kata dia untuk biaya pendaftaran tetap harus gratis.

“Kalau setelah mereka dinyatakan lulus seleksi itu kebijakan harus melalui kesepakatan komite sekolah, wali murid dan guru,” katanya.

Sementara untuk pendaftaran sekolah SD dan SMA, kata Ucup, sekolah tidak diperkenankan memungut biaya pendaftaran ataupun biaya masuk, karena pemerintah sudah memberikan bantuan melalui dana operasional sekolah (BOS).

Baca juga:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved