Om Liem Meninggal
Senyum Om Liem Empat Tahun Lalu untuk Mantan Pengawalnya
Kenangan bersama Sudomo Salim, Niti mengaku banyak cerita yang ia alami bersama pengusaha yang dekat dengan Soeharto itu
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kenangan bersama Sudomo Salim, Niti mengaku banyak cerita yang ia alami bersama pengusaha yang dekat dengan Soeharto itu. Mulai kebiasannya di pagi hari sebelum beraktivitas.
Dia adalah Paulus Antonius Nitisasmito (73). Ayah dari tiga anak itu mengaku sudah mengawal Sudomo Salim sejak tahun 1969. Saat itu ia baru berumur 29 tahun. Niti begitu ia disapa merupakan bintara teladan dari kesatuan Kostrad. Pangkatnya Kopral Kepala
Sudomo selalu menyempatkan diri untuk berolahraga di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada pukul 07.00 WIB. Disana ia berolahraga lari. Setelah itu, Sudomo akan kembali kerumahnya untuk menikmati segelas teh hijau. "Kalau dia mau Mie Ayam, saya yang belikan naik sepeda di Jalan Kartini," kata Niti.
Biasanya, Liem juga senang membeli kue kering, makanan khas Cina. Pedagang itu sering datang ke rumahnya tiap dua hari. Kue itu lantas diborong Liem untuk dimakan sendiri serta dibagikan kepada penjaga rumahnya. "Pedagangnya senang, orang belinya langsung tiga kilo," kata Niti.
Pria yang memiliki pangkat terakhir Sersan Mayor itu menceritakan kebaikan Liem. Semua pengawalnya dibelikan motor untuk beraktivitas. Ada kejadian ketika Niti disuruh mengambil tiket pesawat Sudomo di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sudomo harus menunggu lama untuk mendapatkan tiketnya itu. Setelah menunggu, baru ia mengetahui Niti menggunakan sepeda untuk mengambil tiket. Sudomo pun menegur Niti.
"Gimana tho, sudah aku belikan motor kok tetap saja naik sepeda," keluh Sudomo.
Niti mengatakan tiket itu digunakan pada pukul 22.00 WIB. Sedangkan ia sudah kembali ke rumah Sudomo pada pukul 16.00 WIB. Sudomo, kata Niti, mungkin panik kalau ia tidak kembali tepat waktu. "Ia orangnya disiplin," kata Niti.
Niti juga mengenang Sudomo memiliki restoran langganan di kawasan Tanjung Priok bernama Sindang Sari. Ia sering memilih menu Cap Cay, Kwetiauw, Fuyung Hai dan Burung Dara Goreng. Para pengawalnya pun bebas memilih menu apapun.
"Nah keseringan makan enak jadi pengawalnya ada yang kena darah tinggi dan stroke. Kalau saya untung tidak," kata Niti sambil tertawa.
Sudomo juga memiliki juru masak di rumahnya yang bernama Bu Amah. Niti mengatakan Sudomo dan keluarganya menyenangi masakan-masakan bu Amah terutama menu-menu Cap Cay dan Fuyung Hai. Menu kesukaan Sudomo lainnya adalah Gudeg Jogja.
"Saya juga yang disuruh beli gudeg di restoran Mbok Mberek di Jatinegara, belinya naik bus," kata Niti.
Niti juga mengingat Sudomo sering menghabiskan akhir pekan bersama istrinya dengan menonton film di bioskop. Biasanya ia menonton di bioskop Pasar Baru.
"Nontonya film drama mandarin, pengawalnya juga diajak nonton. Kalau pergi sama Nyonya Liem, kalau anak-anaknya enggak karena sudah berkeluarga semua," imbuh Niti.
Sedangkan akhir tahun, Niti mengungkapkan Sudomo sering bepergian keluar negeri seperti Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura atau Eropa.
"Saya tidak pernah ikut, jaga disini saja," ungkap Niti.