Suci Wahyuni Kritik Pemerintah Lewat Karya Ilmiah
Suci Wahyuni, pelajar kelas X SMAN 2 Ketapang keluar sebagai juara pertama dalam lomba penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh Yayasan
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Suci Wahyuni, pelajar kelas X SMAN 2 Ketapang keluar sebagai juara pertama dalam lomba penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh Yayasan Palung bersama enam sekolah SMA/MA dan SMK yang terdapat di Ketapang.
Melalui karya ilmiahnya yang berjudul "Pengaruh Polusi Udara di Kota Ketapang" suci mengkritisi beberapa persoalan yang terjadi di Kabupaten Ketapang, mulai dari polusi yang diakibatkan oleh kendaraan, maraknya pertambangan, serta pembukaan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.
Suci mengatakan, pertumbuhan jumlah penduduk di Ketapang, berdampak pada bertambahnya jumlah kendaraan. Kondisi ini tentu saja akan berakibat pada meningkatnya polusi akibat kendaraan itu sendiri, sementara upaya penanggulangan polusi yang dilakukan oleh pemerintah belum terlihat.
"Kita bisa lihat di sepanjang Jl R Soeprapto, satu diantara jalan utama yang ada di Kota Ketapang, tidak ada sedikitpun pohon yang ditanam oleh masyarakat ataupun pemerintah di sekitar tersebut, sementara jumlah kendaraan yang melintas di situ cukup banyak," tegasnya saat menyampaikan pemaparan Karya Ilmiahnya di hadapan peserta, Sabtu (16/5/2012).
Suci juga mengatakan, illegal logging yang dilakukan oleh perusahaan dengan dalih pembukaan perkebunan di Ketapang juga sudah sangat memprihatinkan, hal ini tentu saja akan berdampak pada kerusakan alam yang sangat luar biasa di Kabupaten Ketapang.
"Kondisi ini diperparah dengan semakin banyaknya pertambangan yang beroperasi di Ketapang, mulai dari yang legal sampai dengan yang illegal," tandasnya.
Suci berharap pemerintah segera mengambil langkah bijak untuk menanggulangi persoalan ini supaya lingkungan di Ketapang bisa lebih baik. Beberapa diantaranya dengan melakukan gerakan-gerakan penghijauan, melakukan reboisasi hutan serta menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Kita harus bisa mewujudkan Ketapang sebagai kota ASRI, aman sehat ramah dan indah. Semboyan kota ASRI harus kita wujudkan melalui tindakan nyata," tegasnya.
Sementara itu Kepala sekolah SMA PGRI Ketapang, Dedi Sadar Setiawan mendukung dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Palung dengan melibatkan siswa untuk peduli dengan lingkungan hidup, karena memang disadari kesadaran masyarakat dan pelajar terhadap lingkungan relatif rendah.
"Saya menyarankan kedepan Yayasan Palung juga bisa mengadakan kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain yang ada di Ketapang ini supaya kesadaran mereka dalam menjaga lingkungan semakin tumbuh," tandasnya.
Direktur Yayasan Palung, Tito P Indrawan mengatakan, untuk mencintai lingkungan seseorang tidak meski hanya dengan mengadakan peringatan Hari Lingkungan Hidup semata, namun harus dilakukan setiap hari.
"Kita harus mengikuti semboyan bahwa bumi dan isinya ini bukan warisan melainkan titipan untuk anak cucu kita, jadi kita harus merawatnya dengan baik, kita harus menunjukkan kecintaan kita terhadap lingkungan setiap hari," tegasnya.
Berita Lainnya:
- Elit PKS Family Gathering di Pantai Akkarena Makassar
- Pembangunan Islamic Centre Sinjai Terbengkalai
- KM Putri Ayu Berpenumpang 27 Orang Tenggelam
- Polres Tangkap Tersangka Narkoba