Harga Cabai dan Gula Naik karena Produksi Kurang
Pemerintah mengakui adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok, sebulan menjelang Ramadan.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengakui adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok, sebulan menjelang Ramadan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan, harga cabai dan gula di pasar sudah menunjukkan tren merangkak naik.
Lonjakan harga cabai, menurutnya, terjadi karena produksi di daerah penghasilnya berkurang. Sehingga, suplai cabai pun menurun.
Penyebab turunnya produksi cabai belum diketahui. Selama ini, kendala merosotnya produksi cabai disebabkan hujan.
"Cabai, kelihatanya ada kenaikan dibanding tahun lalu. Ini hambatan dari sisi produksi. Suplai dari sentra tidak sebaik beberapa minggu lalu. Biasanya kan kendala hujan, tapi ini enggak tahu, kok sentra kurang," tuturnya Gunaryo di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Gunaryo mencontohkan di Batam, harga cabai sudah naik sekitar Rp 4.000 per kilogram. Gula juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Ini terjadi karena produksi gula masih belum maksimal. Sehingga, harga gula menjadi tinggi ketimbang tahun sebelumnya.
"Produksinya memang belum maksimal. Dibanding tahun lalu, dulu bisa meluber banyak. Hasil lelang di pabrik gula jumlahnya tidak begitu banyak. Tahun ini beda dengan tahun lalu," tuturnya.
Menjelang puasa, lanjutnya, permintaan terhadap gula dari industri makanan dan minuman, juga sudah menunjukkan kenaikan.
Ini juga menyebabkan persediaan gula harus lebih dipacu lagi, di tengah industri makanan dan minuman yang bakal meningkatkan produksinya. (*)
BACA JUGA