Tiga Modal Wirausaha Kehutanan
Kongres Asosiasi Wirausaha Kehutanan Indonesia (AWKMI) mulai digelar di Semarang.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kongres Asosiasi Wirausaha Kehutanan Indonesia (AWKMI) mulai digelar di Semarang. Kongres yang melibatkan 400 peserta dari berbagai kelompok tani hutan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) kehutanan seluruh Indonesia ini mengambil tempat di Gedung Perhutani Wilayah I, Semarang (JawaTengah) dari 21- 23 Juni 2012.
Beberapa tokoh kehutanan nasional hadir dalam perhelatan ini. Di antaranya mantan Menteri Kehutanan Marzuki Usman, Bambang Sukmananto (Direktur Utama Perum Perhutani), dan Diah Rahardjo (Direktur Program Multi Stakeholders Program, MFP). Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo
yang dijadwalkan membuat Kongres berhalangan hadir.
Beragam hal mendasari pembentukan kongres. Marzuki Usman mengatakan, wirausaha kehutanan masyarakat Indonesia wajib memiliki tiga hal capital (modal), mindset (konsep pemikiran), dan network (mitra jaringan). “Dengan memiliki tiga hal penting ini, para pelaku hutan kemasyarakatan dapat meningkatkan wirausahanya,” kata Marzuki dalam rilis tertulisnya.
Sementara itu, Bambang Sukmananto menekankan pentingnya sertifikasi kayu sebagai alat untuk menghadapi persaingan, tertama di pasar global. Indonesia, menurutnya, sudah mulai dikenal sebagai eksportir kayu bersertifikasi dengan pasar yang sudah jelas pula. Ia berharap, masyarakat akan lebih terdorong melakukan sertifikasi kayu, mengingat Perhutani (untuk Pulau Jawa) tak akan mampu memenuhinya sendirian.
Baca juga:
- TelkomVision Buka Griya
- Lapangan Terang Sirasun Salurkan Gas untuk Pembeli Domestik
- Jepang Minati Gedong Gincu dari Cirebon