Tribunners / Citizen Journalism
KPK Bisa Turunkan Harga Gula!
Harga gula pasir yang terus meroket, dari semula di bawah Rp 9.000,oo per kilogram kini rata-rata Rp 14.000,oo/kg
Editor:
Widiyabuana Slay

PERNYATAAN SIKAP
KPK Bisa Turunkan Harga Gula!
*) Kalau Segera Respon Pengaduan GIB Soal Mafia Gula
JAKARTA – Harga gula pasir yang terus meroket, dari semula di bawah Rp 9.000,oo per kilogram kini rata-rata Rp 14.000,oo/kg, sangat tidak wajar. Ini bukan semata akibat hukum ekonomi supply and demand (persediaan dan permintaan) menjelang Ramadhan, melainkan karena adanya tangan-tangan jahat mafia (gula) yang dilindungi Kementeriaan Perdagangan.
Hal ini disampaikan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi kepada wartawan siang ini (9/7/2012) di Jakarta.
Menurut jubir presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, harga sembako, juga harga komoditas lain di negeri ini, lebih banyak dikendalikan oleh para mofioso yang berlindung dan dilindungi penguasa. Di balik semua itu, terjadilah tindak pidana korupsi besar-besaran yang membuat rakyat makin menderita.
“Karena gula merupakan unsur sembako paling penting bagi umat Islam di bulan Ramadhan, GIB pekan lalu (3/7) melaporkan skandal korupsi di balik rekayasa impor 240.000 ton raw sugar (gula mentah) ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan meminta untuk segera ditindaklanjuti,” tutur jubir presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
Seperti kita ketahui, GIB pekan lalu memang melaporkan ke KPK adanya dugaan tindak pidana korupsi di balik rekayasa impor 240.000 ton gula mentah yang melibatkan Mendag Gita Wirjawan, Wamen Mendag Bayu Khrisnamurti, Dirjen Perdagangan LN Deddy Saleh, Dirut PT PPI Heinrich Napitupulu, Direksi PT Jawamanis Rafinasi (Wilmar Group), Direktur Komersial dan Komoditi LN Hendrix Siregar, dll.
Tapi laporan GIB ke KPK itu segera dibantah Mendag dan Wamendag, yang mengatakan proses impor 240.000 ton raw sugar itu sudah berjalan sesuai aturan.
“Kalau bantahan Mendag dan Wamendag benar bahwa tidak ada unsur kolusi dan korupsi di balik impor ratusan ton gula mentah itu, tentu sekarang pasar akan dibanjiri gula pasir. Akan terjadi oversuplay. Logikanya, harga gula pasir di pasar pasti turun hingga Rp 7.500,oo saja per kilogramnya. Apalagi pada Mei dan Juni pabrik-pabrik gula di dalam negeri juga memasuki musim giling,” tutur Adhie.
Korupsi di sektor gula,menurut Adhie, hanya bagian kecil dari korupsi yang sudah menjadi ciri dari rezim ini. GIB tidak punya pretensi apa-apa dalam membongkar skandal gula ini, kecuali agar umat Islam Indonesia, yang sudah terlanjur percaya bahwa “berbuka dengan yang manis-manis” merupakan hadis Nabi SAW, bisa khusyuk menjalani ibadah puasa. Tidak dirisaukan oleh harga gula yang menggila seperti sekarang ini.
“Makanya, kalau KPK lekas merespon laporan kami, dengan segera memanggil dan memeriksa orang-orang yang terlibat dalam mafia gula itu, insya Allah, dalam tempo singkat harga gula akan kembali normal, sekalipun di bulan Ramadhan,” tutur Adhie.
Kalau KPK tidak perduli kepada nasib umat Islam yang akan segera menjalani ibadah puasa, GIB pekan ini berencana menemui Komisi VI DPR RI yang mengurusi masalah ini.
“Komisi VI bisa memanggil mereka (yang terlibat) untuk dimintai pertanggungjawaban publik atas melangitnya harga gula pasir di pasar,” pungkas Adhie Massardi.
Press Release Gerakan Indonesia Bersih (GIB)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.