Hanya Punya Dua WC, Helm Murid Sering Hilang
SMAN 2 Kuala Tungkal kerap mengajukan ke Diknas, agar dilakukan pembangunan WC dan lokasi parkir
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - SMAN 2 Kuala Tungkal kerap mengajukan ke Diknas, agar dilakukan pembangunan WC dan lokasi parkir sepeda motor. Hasilnya, sampai saat ini tidak terealisasi. Padahal, saat ini, sekolah hanya memiliki dua WC dengan jumlah murid ratusan orang.
"Dua WC gabung siswa dengan guru. Setip hari harus antre kalau ke kamar mandi. Kami sudah sering mengajukan, tapi tidak disetujui," kata Ketua Komite SMAN2 Kuala Tungkal, M. Aryad.
Siswa, lanjutnya kerap mengeluh dengan minimnya fasilitas sekolah, termasuk lokasi parkir. Kata M. Aryad, selama ini para siswa sering memarkir sepeda motor di jalan dan jauh dari sekolah. Akibatnya, sepeda motor dan helm sering hilang.
Adanya pungutan uang pembangunan, lanjutnya untuk memenuhi kebutuhan siswa. Meski sering berganti kepala sekolah, belum ada perubahan di SMAN 2 Kuala Tungkal, yang terletak di Jalan Manunggal ini.
"Sepeda motor sering hilang karena diparkir jauh. Makanya wali murid mengusulkan dibangun parkir dengan uang pembangunan," ujarnya.
Tidak ada paksaan saat rapat penentuan uang pembangunan siswa. Besarannya ditentukan oleh wali murid. Jika tiga item (WC, parkir dan gapura) telah rampung, pungutan uang pembangunan tidak diberlakukan.
Kepala Sekolah SMAN2 Kuala Tungkal Jamuri juga mengaku belum ada perubahan sigifikan di sekolah. Tahun ini, pihaknya hanya kebagian pembangunan dua ruang kelas belajar (RKB) dari APBD Tanjabbar.
Menurut pria berkulit putih ini, paling tidak SMAN2 Kuala Tungkal memiliki lebih dari dua WC demi memudahkan para siswa dan guru. Sebagai Kepsek, ia tak mampu berbuat banyak, saat siswa mengeluh kehilangan sepeda motor.
"Kalau hilang, tidak pernah ketemu lagi siapa pencurinya. Pihak sekolah tidak ikut campur menentukan uang pembangunan, semuanya diserahkan pada orang tua," jelasnya.
Baca juga: