Kasus Hambalang
KPK Sita Dokumen di Kantor Adhi Karya dan Wika
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami adanya indikasi keterlibatan oknum di perusahaan pemenang tender proyekarat.
Penulis:
Edwin Firdaus
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami adanya indikasi keterlibatan oknum di perusahaan pemenang tender proyek pembangunan Sekolah Olahraga Nasional (SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Pascapenetapan tersangka Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, KPK menggeledah kantor KSO Adhi Karya-Wijaya Karya di lokasi proyek SON Bukit Hambalang.
Hal ini pun dibenarkan Direktur Penyidikan KPK Wairh Sardono disela-sela buka puasa bersama di auditorium KPK, Jakarta, Selasa (1/8/2012).
"Iya benar, kami melakukan penggeledahan di Kantor KSO Adhi-Wika di sekitar Hambalang," kata Warih.
Dalam penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah dokumen dan berkas yang dinilai memiliki keterkaitan penyidikan kasus senilai Rp 2,5 triliun itu.
Sayangnya, Warih enggan memberikan keterangan lebih detail soal penggeledahan tersebut.
Hasil penelusuran Tribunnews.com, penggeledahan itu dilakukan untuk mengumpulkan bukti dugaan korupsi pada proyek konstruksi SON senilai Rp 1,4 triliun.
Selain itu, KPK juga menelusuri keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus ini, termasuk dugaan pihak yang disuap hingga anggaran megaproyek ini resmi dikucurkan.
Sementara, sejumlah pihak dari Adhi Karya dan Wijaya Karya kerap disebut sebagai pemberi suap dalam kasus ini. Namun, berkali-kali hal itu dibantah para saksi seusai menjalani pemeriksaan di kantor KPK.
KLIK JUGA: