Kamis, 21 Agustus 2025

Kerusuhan Sampang

Satgas Perlindungan Anak Dirikan Posko Anak di Sampang

Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak akan mendirikan Pondok Anak Ceria di daerah Sampang, Jawa Timur. Pendirian trauma center itu

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Satgas Perlindungan Anak Dirikan Posko Anak di Sampang
SURYA/Muchin Rasyid/SURYA/Muchin Rasyid
Seorang anggota kepolisian Resor Sampang memperhatikan puing puing sisa pembakaran yang dilakukan oleh ratuan massa bersenjatakan tajam berupa celurit, gobang membakar empat rumah, sekolah, tempat ibadah dan toko hingga rata dengan tanah. di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Kamis. (29/12/2011) saat ini kasusnya ditangani Kepolisian Resor Sampang. (SURYA/Muchin Rasyid)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak akan mendirikan Pondok Anak Ceria di daerah Sampang, Jawa Timur. Pendirian trauma center itu terkait peristiwa kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.

"Secepatnya kita lakukan untuk menurunkan trauma. Kemudian kasus tersebut dapat selesai dan anak-anak tidak terkena trauma berkepanjangan," kata Kasubdit Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus Kemensos, Untung Basuki di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (27/8/2012).

Untung mengatakan pihaknya telah menurunkan 10 tim reaksi cepat ke Jawa Timur. Mereka akan meminta pihak-pihak terkait untuk memfasilitasi perlindungan anak. Nantinya pondok tersebut akan diisi dengan permainan dan konseling psikologis.

Untung mengatakan pihaknya menemui sejumlah kendala untuk menangani perlindungan anak di Sampang. Kendala tersebut adalah letak geografis wilayah tersebut yang jauh dari pusat pemerintahan di Jawa Timur.

Untung juga meminta pihak kepolisian melindungi pekerja sosial yang akan bertugas disana agar tidak terjadi gangguan-gangguan keamanan.

'Kita tidak membela siapa-siapa, kita bekerja hanya untuk anak," imbuhnya.

Data yang dimiliki Satgas Perlindungan Anak mencatat adanya 189 pengungsi di Sampang dimana 53 orang kategori anak-anak dengan umur 1-12 tahun dan 29 orang remaja untuk umur 15-18 tahun.

"Tujuan kita kesana murni kemanusiaan bukan Syiah dan Sunni. Kita butuh kepastian dari aparat keamanan agar anak-anak tidak diganggu," ujar Sekretaris KPAI, M Ikhsan.

Baca Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan