Kerusuhan Sampang
Warga Syiah Perempuan Butuh Selimut di Pengungsian
Kondisi warga Syiah hingga kini masih bertahan di GOR Sampang pascapenyerangan sekitar 500-1000 orang pada Minggu pagi
Penulis:
Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi warga Syiah hingga kini masih bertahan di GOR Sampang pascapenyerangan sekitar 500-1000 orang pada Minggu pagi 26 Agustus 2012, sementara waktu mereka merasa aman. Segala kebutuhan seperti makan dan minum juga dijamin.
Hani, salah satu warga lewat teleconference dengan Aliansi Solidaritas Kasus Sampang di Kantor LBH Jakarta, Senin (27/8/2012) bercerita, kebutuhan mereka yang berada di GOR tidak semua tersedia, khususnya untuk perempuan.
"Sekarang sedang diungsikan ke GOR. Kalau makanan ada sama air minum aqua gelas. Kalau pakaian belum ada, baru dari ikhwan-ikhwan. Pampers, selimut, alas tidur, kebutuhan wanita, belum ada," ujar Hani yang juga saksi penyergapan massa anarkis kala mengantar anaknya ke pondok.
Sejauh ini, kondisi anak-anak warga atau jamaah Syiah seperti tak terpukul oleh peristiwa berdarah Minggu pagi. Mereka masih bisa bermain-main dengan teman sebayanya menendang bola yang diambil dari botol plastik air kemasan.
Para pengungsi di GOR diperkirakan berjumlah 176 jamaah Syiah. Mereka yang berhasil dievakuasi ke GOR Sampang terdiri dari 51 laki-laki, 56 perempuan, 36 anak-anak, 9 balita, dan 3 manula. Masih ada 4 orang yang ada di RSUD Sampang.
Koordinator Aliansi Solidaritas Kasus Sampang, Hertasning Ichlas menyatakan saat ini masih dilakukan penyisiran anggota Brimob terhadap jamaah Syiah yang belum dievakuasi ke GOR. Ia memastikan ada beberapa korban luka-luka.
Berita Terkait: Kerusuhan Sampang