Ledakan di Depok
Kematian Anwar Tak Pengaruhi Ungkap Pelaku Bom Depok
Kematian Anwar terduga perakit bom Depok, tidak mempengaruhi aparat berwajib mengungkap pelaku-pelaku lain yang saat ini masih
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian Anwar terduga perakit bom Depok, tidak mempengaruhi aparat berwajib mengungkap pelaku-pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran pascaledakan di sebuah rumah kontrakan di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2012).
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyad Mbai dalam sambungan teleponnya, Rabu (12/9/2012).
"Kan masih ada yang lain. Masih ada Thorik. Kepastiannya masih bisa (ditelusuri)," ungkap Ansyad.
Mengenai identitas korban luka berat akibat ledakan bom tersebut menurut Ansyad belum bisa dipastikan. Tetapi berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang didapatkan petugas di lapangan bahwa orang yang disebut Thoriq sebagai Anwar itu adalah Wahyu Ristanto.
"Berdasarkan KTP-nya begitu," ucap Ansyad.
Setelah empat hari menjalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, akhirnya korban luka berat akibat ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat meninggal dunia.
Korban tersebut diduga bernama Wahyu Ristanto alias Anwar dan hingga saat ini masih dilakukan tes DNA untuk memastikan yang bersangkutan adalah Wahyu sesuai identitas KTP yang ditemukan polisi di lokasi ledakan.
"Ya (betul meninggal) Infonya pukul 15.35 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Orang yang diduga Anwar alias Wahyu tersebut meninggal karena kondisi luka bakar 70 persen sehingga mengakibatkan trauma inhalasi. Ia meninggal di ICU setelah kondisinya memburuk.
Sebelumnya, korban ledakan bom Depok tersebut pun sudah menjalani amputasi lengan kanan karena akibat luka hebat yang dialaminya mengakibatkan tangannya terjadi pembusukan sehingga harus diamputasi.
Korban merupakan saksi kunci sekaligus diduga kuat perakit bom untuk menjalankan aksi teror yang akan dilakukan 11 Sepember 2012 terhadap Markas Korps Brimob Kwitang Polda Metro Jaya, Pos Polisi Salemba, Markas Densus 88 Anti Teror Polri, dan komunitas agama budha.
Bersyukur rencana teror yang sudah dipersiapkannya bisa terungkap lebih dahulu setelah ada penemuan bom di Tambora, Jakarta Barat dan Beji, Depok, Jawa Barat.
Klik: