Mahasiswa Digebuki di Mall Samarinda Square
Bentrokan segitiga antara mahasiswa, polisi, dan warga pecah di Jl M Yamin Samarinda, Senin (22/10/2012)
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bentrokan segitiga antara mahasiswa, polisi, dan warga pecah di Jl M Yamin Samarinda, Senin (22/10/2012). Sepuluh mahasiswa ditangkap dalam kerusuhan tersebut, beberapa diantaranya bahkan mengalami luka cukup serius di bagian kepala akibat hantaman batu, dari oknum warga.
Kericuhan pecah tatkala mahasiswa yang berunjuk rasa mulai melempari pihak kepolisian dengan batu. Mendapat aksi anarkis dari mahasiswa, polisi lantas melakukan pengejaran.
Sayangnya, aksi pengejaran ini disusupi kelompok massa yang disebut-sebut pendukung terdakwa kasus tewasnya Ramadhan (17). Kebetulan, saat peristiwa berlangsung, Pengadilan Negeri (PN) Samarinda tengah menggelar sidang kasus tewasnya Ramadhan.
Ramadhan, siswa salah satu SMK di Samarinda ini meninggal diduga akibat tindak kekerasan yang dilakukan aparat penyidik Polresta Samarinda, saat mengintrogasi Ramadhan. Peristiwa tewasnya Ramadhan sendiri sebenarnya terjadi 16 Oktober 2011 silam. Kala itu, Ramadhan ditangkap lantaran diduga sebagai pelaku curanmor.
Kembali ke aksi ricuh, usai melakukan pelemparan, para mahasiswa langsung kabur menyelamatkan diri. Malang, mereka yang tertangkap langsung menjadi aksi bulan-bulanan petugas kepolisian. Sayangnya, kericuhan diperparah dengan aksi kelompok warga tadi, yang memukuli mahasiswa tertangkap dengan membabi buta.
Tidak hanya dengan tangan kosong, seorang mahasiswa yang tertangkap ditimpuk bongkahan batu besar tepat di badannya. Tak cukup sampai disitu, mahasiswa lain yang tertangkap juga merasakan kebrutalan aksi premanisme dari kelompok masssa tersebut.
Pantauan Tribun Kaltim (Tribun Network), seorang oknum warga mengambil batu yang berhamburan di jalan dan lantas menghantamkannya tepat di kepala mahasiswa yang tengah dalam dekapan personel kepolisian. Alhasil, darah segar pun mengucur deras dari luka menganga akibat hantaman batu tersebut.
Aksi kejar-kejaran juga berlangsung di dalam Mal Robinson (Samarinda Square) yang berada di area unjuk rasa. Usai melempar batu, beberapa mahasiswa coba melarikan diri ke dalam mal.
Mahasiswa yang tertangkap langsung dihujani bogem mentah di lantai 2 mal tersebut. Anehnya, beberapa security Mal Robinson juga turut terlihat menganiaya mahasiswa yang tertangkap. Saat polisi melakukan pengejaran ke dalam mal, beberapa petugas mal langsung berinisiatif menutup gerbang Mal Robinson.
Baca Juga: