Hujan Petir dan Angin Kencang Landa Subulussalam
Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya, Senin (22/10/2012) petang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya, Senin (22/10/2012) petang. Hujan deras disertai angin kencang ini membuat warga ketakutan sehingga memilih berdiam diri di dalam rumah.
Pantauan Serambi (Tribun Network), langit tampak kelam dan jarak pandang terbatas. Hujan deras mulai turun sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan disertai angin kencang plus gemuruh petir membuat masyarakat setempat was-was. Meski sejumlah atap seng rumah warga sempat berderak-derak dan tersingkap, hingga berita ini ditulis belum ada laporan kerusakan bangunan atau fasilitas publik akibat hujan dan angin tersebut.
Selain hujan dan angin, warga juga dicemaskan oleh gemuruh petir karena selama ini guntur kerap menciderai manusia di Kota Sada Kata itu. Apalagi, pada Desember 2011 dan Maret 2012 lalu ada sekitar 17-an warga menjadi korban sambaran petir di Kota Subulussalam.
"Takutlah karena sudah anginnya kencang petir lagi," kata Evie Murliani, seorang warga Subulussalam kepada Serambinews.com.
Sementara puluhan meter ruas jalan T Nyak Adam Kamil terendam air luapan akibat belum tuntasnya pekerjaan drainase di kawasan itu. Warga yang bermukim di sekitar Jalan T Nyak Adam Kamil tepatnya di depan Terminal Terpadu Subulussalam mengeluhkan tidak adanya perhatian serius dari pemerintah terkait air luapan yang selalu menggenangi rumah mereka.
Padahal menurut warga kondisi tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kondisi serupa juga terjadi di sekitar Tugu BPD Aceh tepatnya persimpangan arah Runding dan menuju Tapaktuan.
Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Lorong Kombih persis di samping komplek SMP Muhammadiyah Subulussalam. Air luapan yang merendam badan jalan diatas lutut orang dewasa.
Banjir yang melanda beberapa kawasan di Ibu Kota Subulussalam itu dipastikan akibat buruknya drainase. Karenanya, pemerintah diminta agar segera memperbaiki kondisi sejumlah drainase di sana.
Baca Juga: