Tribunners / Citizen Journalism
Pemilu 2014
NasDem Incar Kader Parpol Tak Lolos Verifikasi
KPU sudah umumkan hasil tahapan administrasi dalam rangka verifikasi peserta Pemilu dan telah pula memutuskan adanya
Ketua Bappilu Partai NasDem
Ferry Mursyidan Baldan
KPU sudah umumkan hasil tahapan administrasi dalam rangka verifikasi peserta Pemilu dan telah pula memutuskan adanya parpol yang tidak dapat mengikuti tahapan selanjutnya, yakni tahapan verifikasi faktual.
Verifikasi tersebut tentu saja merupakan pelaksanaan amanat dari UU Pemilu, dan karena itu maka KPU perlu juga menjelaskan apa yang menyebabkan ketidak-lolosan sebuah partai.
Dan sebagaimana semangat yang ada dalam menyusun regulasi Pemilu, maka tersirat pesan dan kehendak untuk mewujudkan penyederhanaan sistem kepartaian, di antaranya dengan memuat persyaratan yang ketat.
Persyaratan yang ketat tersebut tentu memerlukan suatu komitmen dan konsistensi dalam pelaksanaannya oleh KPU, yang memang mempunyai tugas untuk melaksanakan Pemilu sebagaimana diatur UU.
Penjelasan mengapa suatu partai lolos dan partai lain tidak lolos sangatlah penting, bukan sekedar pertanggung jawaban tapi juga merupakan pesan dan 'Pelajaran' politik, bagaimana seharusnya membangun dan mengembangkan suatu partai dalam negara ini.
Agar kewenangan besar parpol dari suatu proses pemilu melahirkan keyakinan, bahwa akan ada perbaikan dan perubahan, karena mandat rakyat (melalui Pemilih) diberikan pada Parpol pserta Pemilu, yang memang membangun infrastukturnya kuat dan meluas, serta hadir secara fisik di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Karenanya, penjelasan ini penting untuk disampaikan, tentu pada waktunya nanti, kepada masing-masing parpol, agar membuktikan bahwa KPU bekerja dan melakukan penetapan lolos tidak lolosnya partai karena perintah UU.
Dan sebagai bagian dari tahapan verifikasi, maka penjelasan dapat disampaikan pada tahapan akhir, yakni saat KPU mengumumkan penetapan parpol peserta Pemilu 2014.
Sedangkan penjelasan detail tentang penyebab sebuah partai tidak lolos disampaikan melalui surat kepada masing-masing partai yang tidak lolos, dan pengumuman ke publik cukup disampaikan garis besar saja penyebab suatu parpol tidak lolos.
Karena memang yang harus tahu secara detail tentu parpol yang bersangkutan, dan KPU bisa menyampaikan detailnya saat di PTUN. Sehingga KPU tetap dalam posisi melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan UU, dan ini adalah salah satu cermin sikap profesionalnya.
Dalam konteks adanya partai yang tidak lolos verifikasi, maka NasDem berkeyakinan bahwa hal itu lebih disebabkan karena kondisi infrastruktur seara administratif saja, dan hasil itu tidaklah menghilangkan potensi tokoh-tokoh yang ada di partai-partai yang tidak lolos tersebut.
Karena itulah, dalam konteks membangun bangsa secara kolektif, maka Partai NasDem ( tentu atas kesediaan yang bersangkutan) akan membidik, mendekati, dan mengundang tokoh atau figur-figur berkualitas yang ada di partai-partai yang tidak lolos tersebut, untuk bergabung dengan Partai NasDem.
Partai NasDem tidak akan membiarkan potensi figur dan tokoh-tokoh tersebut seolah kehilangan ruang untuk berbakti bagi negeri, dan untuk itu, Partai NasDem menggunakan pola yang tidak membiarkan figur dan tokoh tersebut datang berbondong-bondong ke Kantor NasDem.
Tapi NasDem dengan kesadaran penuh melakukan langkah dengan "membidik, mendekati dan mengundang" figur dan tokoh-tokoh tersebut.
Dalam konteks rekrutmen, NasDem menerapkan pola yang terbuka dengan metoda "talent scouting", karena salah satu misi NasDem adalah bahwa kehadiran sebuah partai harus menjadi tools yang mampu merekrut figur yang kapabel, ber-integritas dan berkualitas.
Bukan justru menjadi tools yang menyingkirkan, apalagi melenyapkan potensi anak bangsa yang mumpuni. Itulah yang sering kami sebut, bahwa Partai NasDem bukan sekedar Partai baru, tapi NasDem adalah "Cara Baru Berpartai".
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.