Dua PNS Tanjung Jabung Barat Terjangkit HIV
Dua pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi mengidap penyakit Human Immunodeficiency
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Berman
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - Dua pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi mengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tanjabbar, Dwikora Sulaksono mengatakan, PNS yang terinfeksi HIV/AIDS ditemukan tahun 2011 lalu.
"Dua PNS di Tanjabbar positif HIV/AIDS. Satu meninggal dunia dan satu orang lagi masih tahap pengobatan," ungkap Dwikora, Rabu (7/11/2012).
Dwikora enggan menyebutkan, siapa dua pegawai tersebut. Korban yang meninggal dunia, ditemukan tahun 2010 lalu. Meski warga Kuala Tungkal, satu pegawai itu bukanlah bekerja di Pemkab Tanjabbar.
"Satu orang kita temukan pada 2010 telah meninggal dunia dan satu lagi masih dalam tahap pengobatan. Itu yang kita data, mungkin masih ada," ujarnya.
Lebih lanjut, pria berkulit putih ini mengatakan selama September hingga Oktober, ditemukan sebanyak 21 orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Sejak tahun 2002 lalu, pihaknya menemukan sebanyak 57 orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
Menurutnya, penyebaran HIV masih didominasi melalui hubungan seksual. Dari pendataan yang dilakukan, terdapat sejumlah wanita pekerja seks komersial (PSK) yang sudah terinfeksi HIV, sementara pelanggan menggunakan jasa wanita tersebut.
"Rata-rata penderita terinfeksi melalui hubungan seksual atau terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) dan diperkirakan mayoritas penyebaran HIV melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan," bebernya.
Kasus HIV/AIDS di Tanjabbar melonjak sejak 2007 lalu. Mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah Tanjabbar.
Sosialisasi melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk menyiapkan petugas kesehatan. Upaya penanggulangan selain memberikan kondom gratis, juga membentuk kelompok penjangkau di setiap puskesmas.
Baca Juga: