DSSP Power Raih Pinjaman 318 Juta Dolar AS
PT DSSP Power Sumsel (DSSP), anak usaha PT Sinar Mas Energy and Infrastructure (DSS), meraih pinjaman
Editor:
Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT DSSP Power Sumsel (DSSP), anak usaha PT Sinar Mas Energy and Infrastructure (DSS), meraih pinjaman senilai 318 juta dolar AS dari China Development Bank (CDB).
Rencananya, pinjaman ini akan digunakan perusahaan untuk pembangunan listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 Megawatt (MW) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Dana sebesar 318 juta dolar AS akan digunakan untuk membeli mesin dan peralatan dari China National Electric Engineering Co. Ltd," kata Hermawan Tarjono, Director & Corporate Secretary DSS, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (4/12/2012).
Menurut Hermawan, nilai investasi keseluruhan proyek pembangunan listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW mencapai lebih dari 400 juta dolar AS dan akan beroperasi pada 2015. Proyek pembangunan listrik mulut tambang tersebut merupakan bentuk dukungan sektor industri kepada pemerintah.
Proyek ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di penjuru nusantara dan tertuang dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2010-2019.
Berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik yang ditandatangani pada 3 November 2011, proyek tersebut merupakan proyek Independent Power Producer (IPP) pertama milik DSS di Sumatera Selatan yang akan memasok kebutuhan listrik PLN melalui skema 'build, own, operate and transfer' (BOOT) selama 25 tahun.
"Proyek ini menjadi awal komitmen kami dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik nasional yang terus bertambah seiring dinamika perekonomian dan sosial yang semakin meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto, menyebutkan sejak 2006 jumlah komitmen pendanaan CDB di Indonesia mencapai 6 miliar dolar AS dan 2,2 miliar dolar AS sudah terealisasi.
"Kesepakatan dengan CDB semakin memperkuat hubungan yang telah berlangsung dan sejalan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan mendukung program hilirisasi industri nasional," tandasnya.
Tahun lalu, DSS berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 591 juta dolar AS, meningkat 62 persen dibandingkan 2010.