Calon Presiden 2014
Pengusaha Jepang juga Tunggu Hasil Pilpres 22 Juli Mendatang
Pengusaha Jepang juga berharap-harap cemas menunggu pengumuman hasil Pilpres Indonesia oleh KPU pada 22 Juli 2014
Editor:
Yulis Sulistyawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengusaha Jepang juga berharap-harap cemas menunggu pengumuman hasil Pilpres Indonesia oleh KPU pada 22 Juli 2014. Para pengusaha Jepang khawatir terjadi keributan di Indonesia seperti keributan yang ada di Thailand pasca Pemilu belum lama ini.
"Pengusaha Jepang perhatinkan tanggal 22 Juli mendatang apakah bisa berjalan lancar dan aman tidak terjadi keributan saat pengumuman pemenang calon presiden baru Indonesia," kata Kepala Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Indonesia, Bambang Suharto di Tokyo khusus kepada Tribunnews.com sore ini (17/7/2014) setelah bertemu pihak Federasi Asosiasi Ekonomi Jepang (Keidanren) kemarin.
Bambang Suharto bersama Duta besar, wakil duta besar, atase perdagangan dan atase perindustrian Indonesia melakukan tukar pikiran dengan pihak Keidanren.
"Kami memberitahukan bahwa bangsa Indonesia dan politik Indonmesia jauh lebih dewasa daripada Thailand saat ini sehingga ketakutan tersebut sebenarnya tak perlu terjadi," tambahnya.
Selain hal tersebut pengusaha Jepang juga meminta agar pelaksanaan pelabuhan Cilamaya di Jawa Barat agar bisa dipercepat lagi sehingga proses ekonomi khususnya bagi kalangan perindustrian Jepang di Indonesia dapat lebih baik lagi.
Demikian pula masalah pembebasan tanah di Batang Jawa Tengah untuk pembangunan pembangkit listrik di sana agar dapat di eksekusi dengan lebih cepat dan lebih baik lagi.
"Kita katakan kepada mereka bahwa eksekusi pembebasan tanah harus hati-hati sekali agar di masa depan tidak terjadi gejolak di masyarakat. Itulah sebabnya membutuhkan waktu untuk hal tersebut."
Iklim investasi di Indonesia dipercaya Jepang sangat baik itulah sebabnya banyak penguasaha Jepang datang ke Indonesia akhir-akhir ini, "Namun tampaknya Indonesia masih terus berbenah sehingga seolah ketinggalan kereta. Hal itu diminta Jepang agar dipercepat sehingga masuknya pengusaha Jepang ke Indonesia dapat lebih siap lagi lebih cepat lagi prosesnya sehingga semua bisa berjalan lancar usaha Jepang di Indonesia."
Dari pihak perdagangan Indonesia juga dijelaskan dan mengajak pengusaha Jepang agar dapat ikut dalam pameran perdagangan Indonesia bulan Oktober mendatang.