Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang Sudah Dimulai Sejak 1974
Sejak tahun 1974 atas sponsor pemerintah Jepang, dibuat program kapal kepemudaan ASEAN-Jepang yang berlayar dengan Nipponmaru.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak tahun 1974 atas sponsor pemerintah Jepang, dibuat program kapal kepemudaan ASEAN-Jepang yang berlayar dengan Nipponmaru selama kira-kira 51 hingga 53 hari. Tahun lalu berkunjung ke Surabaya.
"Program Kapal Pemuda ASEAN Jepang (KPAJ) ini kolaborasi dengan semua negara ASEAN dan Jepang. Tahun ini 28 pemuda atau 80 persen sudah terpilih, sudah masuk ke Menpora dari tiap provinsi. Dibutuhkan kemahiran bahasa Inggris dan performance budaya kepribadian serta wawasan mereka yang baik. Biayanya 80 persen dari Jepang 20 persen dari Menpora. Kadang-kadang 70:30. Usia mahasiswa maksimal sampai dengan usia 30 tahun," kata Esa Sukmawijaya, SP, MSi, Kepala Bidang Pengembangan Menpora khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (11/6/2015).
Esa di Jepang mengikuti Konferensi Juni ini untuk mengevaluasi kegiatan sebelumnya, kini dan rencana masa depan KPAJ.
"Proyeksi tahun 2016 sekitar Oktober Indonesia akan dikunjungi lagi oleh kapal Nipponmaru tersebut. Tapi belum diputuskan apakah Jakarta apakah Maluku," tambahnya.
Selesai mengikuti program tersebut mereka (satu orang terpilih dari satu provinsi Indonesia) akan kembali ke provinsi masing-masing lalu membuat post program activities.
"Mereka harus bisa berdayakan pemuda di daerahnya masing-masing agar lebih baik lagi. Jangan sampai pintar bagi diri sendiri," kata Esa.
Permasalahan Pemuda dan Masyarakat masih banyak di Indonesia, baik di bidang pengangguran, bagaimana penanganan bencana alam, kesehatan pemuda, remaja yang termarjinalkan dan sebagainya.
"Jadi aksi mereka untuk membangun provinsi masing-masing sangat diharapkan nantinya sepulang atau seusai mengikuti program KPAJ tersebut," ujarnya.
Tahun ini kapal akan berlayar ke Laos, Filipina, Malaysia dan Myanmar dan seperti biasa akan menginap di rumah-rumah penduduk setempat atau homestay.
Berdiskusi dengan penduduk setempat dan di atas kapal kembali berdiskusi dengan sesama pemuda ASEAN dan Jepang, menciptakan persahabatan bersama sehingga terjalin hubungan yang manis dan baik antara pemuda ASEAN dan Jepang di masa mendatang.