Jepang Kekurangan Hostes, Pelajar pun Dipekerjakan

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah penduduk Jepang jauh berkurang. Tenaga kerja berkurang. Bahkan hostes pun kekurangan sehingga banyak pelajar dicari untuk dijadikan hostes, terutama oleh orang China yang menikah dengan orang Jepang.

"Polisi Metropolitan Tokyo menangkap sepasang suami isteri, di mana isterinya orang China, karena mereka mempekerjakan pelajar sebagai hostes yang menurut hukum Jepang dilarang keras dan melanggar hukum imigrasi pula karena visa pelajar yang dimilikinya," ungkap sumber Tribunnews.com siang ini (4/7/2015).

Polisi Rabu lalu (1/7/2015) menangkap owner klub hostes China di Ikebukuro, Kazuo Enomoto, 58 yang juga manajer klub Pub Chacha yang berada dekat stasiun kereta api JR Ikebukuro, bersama isterinya seorang warga China, 53 tahun.

Mereka mempekerjakan seorang pelajar China, visa pelajar, usia 29 tahun antara 29 Mei 2015 dan 30 Juni 2015.

"Saya sadar memang dia adalah pelajar. Tetapi kami kekurangan hostes sehingga terpaksa mencari para pelajar yang mau bekerja sebagai hostes di sini," papar Enomoto kepada pihak kepolisian Jepang.

Pelajar tersebut juga ikut ditahan pihak kepolisian karena melanggar ketentuan imigrasi di mana larangan untuk bekerja sebagai hostes atau di tempat kehidupan malam lainnya, terutama yang menyediakan minuman beralkohol.

Pub Chacha menurut polisi telah menghasilkan uang sedikitnya 200 juta yen selama lima tahun terakhir ini.

Belum diketahui apakah ada keterkaitan dengan Yakuza, masih dalam penyelidikan lebih lanjut, ungkap sumber itu lagi.

Informasi lengkap mengenai Yakuza bisa dibaca di www.yakuza.in