Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Bersiap Depak Hamas dari Gaza Usai Rencana Trump Disahkan PBB
Netanyahu desak pengusiran Hamas dari Gaza pasca PBB sahkan rencana Trump. Sementara kondisi kemanusiaan di Gaza tetap kritis dan memprihatinkan.
Ringkasan Berita:
- Perdana Menteri Israel Netanyahu menyerukan pengusiran Hamas dari Gaza pasca PBB sahkan rencana perdamaian 20 poin usulan Trump, menekankan demiliterisasi dan deradikalisasi penuh sebagai syarat stabilitas jangka panjang.
- Pemerintah Israel menegaskan istilah “mengusir Hamas” bukan perpindahan fisik, melainkan penghapusan seluruh struktur politik dan militer Hamas agar tidak lagi mengontrol Jalur Gaza.
- Sementara itu Hamas menolak pelucutan senjata dan upaya perwalian internasional atas Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyerukan rencana pengusiran Hamas dari Gaza, Rabu (19/11/2025).
Seruan itu disampaikan Netanyahu melalui serangkaian unggahan di platform X.
Menandai perubahan nada politik Israel setelah PBB menyetujui rencana perdamaian 20 poin usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip laporan Reuters, rencana perdamaian Trump yang disahkan PBB memuat amnesti bagi anggota Hamas yang mau melucuti senjata dan menerima kehidupan berdampingan secara damai.
Mereka juga diberi opsi perjalanan aman menuju negara ketiga jika memilih meninggalkan Gaza.
Meski rencana tersebut tidak memuat klausul eksplisit yang memaksa Hamas bubar ataupun hengkang dari Gaza, namun menanggapi hasil pemungutan suara PBB, Netanyahu memuji langkah Trump.
Ia menegaskan bahwa “demiliterisasi, pelucutan senjata, dan deradikalisasi penuh di Gaza” adalah satu-satunya jalan menuju stabilitas jangka panjang.
“Israel mengulurkan tangan untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan bagi semua tetangga kami. Kami menyerukan negara-negara di kawasan untuk bergabung dalam upaya mengusir Hamas dan para pendukungnya,” ujar Trump dalam unggahan terpisah.
Namun pernyataan Netanyahu memicu kontra dari berbagai pihak.
Sejumlah negara Arab khawatir bahwa tuntutan demiliterisasi total tanpa melalui proses negosiasi dapat mengikis peluang tercapainya solusi dua negara.
Baca juga: Reaksi Dunia atas Resolusi DK PBB untuk Gaza, Hamas Tolak Gagasan AS yang Dinilai Rugikan Palestina
Alih -alih mencapai kesepakatan damai, keputusan ini ditakutkan dapat memperkuat dominasi militer Israel, serta mempersempit ruang diplomasi.
Pemimpin negara Arab menilai pendekatan tersebut pada akhirnya akan menyerahkan kendali penuh atas Gaza kepada Israel.
Makna “Mengusir Hamas” Menurut Pemerintah Israel
Ketika dimintai penjelasan, juru bicara pemerintah Israel menegaskan bahwa istilah “mengusir Hamas” tidak berarti pengusiran fisik massal.
Istilah itu, menurutnya, adalah langkah untuk memastikan bahwa Hamas tidak lagi memiliki struktur kekuasaan, kapasitas militer, atau kemampuan untuk memerintah rakyat Palestina di wilayah tersebut.
Penjelasan ini menegaskan bahwa fokus utama Israel adalah menghilangkan seluruh infrastruktur politik dan militer Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.