Korea Utara Peringatkan Rencana Latihan Militer Amerika dan Korea Selatan
Peringatan dikeluarkan Korea Utara terkait rencana latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PHONGYANG - Peringatan dikeluarkan Korea Utara terkait rencana latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Media resmi Korea Utara mengeluarkan pernyataan itu tepat sebelum menteri pertahanan Amerika Serikat dan Korea Selatan bertemu di Seoul, Jumat (3/2/2017).
Peringatan disampaikan juru bicara Komite Perdamaian Nasional Korea.
Pernyataan itu menuntut agar Amerika Serikat dan Korea Selatan membatalkan latihan bersama tahunan yang akan dimulai bulan depan.
Korea Utara juga memperingatkan jika latihan tidak dibatalkan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah melalui kekuatan nuklir dan militer.
Selain itu, Korea Utara pun akan meningkatkan kemampuan nuklir dan pertahanan lainnya.
Pernyataan Korea Utara tersebut merujuk pada rencana pengerahan sistem antirudal canggih THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan.
Pihaknya mengutuk rencana tersebut karena bisa menimbulkan perang nuklir di Semenanjung Korea.
Sementara itu Menteri Pertahanan Amerika, James Mattis dalam lawatannya ke Korea Selatan, menekankan komitmen Amerika mendukung sekutu-sekutunya di Asia dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.
Ia pun berupaya menghindari berbagai isu biaya pertahanan yang menimbulkan perselisihan.
“Setiap serangan terhadap Amerika Serikat atau sekutu-sekutu kami, akan ditangkis dan setiap penggunaan senjata nuklir akan dihadapkan dengan respons yang efektif dan kuat,” kata Mattis dalam kunjungan ke Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jumat (3/2/2017).
Mattis dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Minkoo, bertemu secara pribadi di Seoul dan mengeluarkan pernyataan singkat kepada pers pada akhir pembicaraan mereka.
Menurut Menteri Pertahanan Korea Selatan, kunjungan dan pertemuan Mattis di Korea Selatan menunjukkan tekad bersama untuk menanggapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara.
Hal tersebut sebagai bentuk peringatan keras bagi Korea Utara.