Minggu, 7 September 2025

Pengakuan seorang playboy yang kabur membawa Rp3,2 triliun menggunakan ‘ilmu hitam’

Seorang pria dari Afrika diyakini memiliki 'ilmu hitam' sehingga bisa mengelabui sebuah bank di Dubai untuk menggelontorkan uang yang setara

Suatu hari pada Agustus 1995, seorang pria bernama Foutanga Babani Sissoko masuk ke kantor pusat Bank Islam Dubai dan meminta pinjaman untuk membeli mobil. Manajer bank tersebut setuju dan Sissoko mengundangnya ke rumah untuk santap malam. Itu adalah sekelumit awalan dari kisah pelarian uang sebanyak Rp3,2 triliun, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Brigitte Scheffer.

Saat makan malam, Sissoko membuat pengakuan mengejutkan. Kepada Mohammed Ayoub—manajer bank tersebut—Sissoko mengklaim punya kekuatan gaib. Dengan kekuatan itu, dia bisa menggandakan uang.

Sissoko kemudian mengundang Ayoub untuk datang lagi ke rumahnya dan membawa uang tunai. Ayoub mengangguk tanda sepakat.

Di lain waktu, Ayoub benar-benar muncul di rumah Sissoko membawa uang tunai. Tiba-tiba, dari dalam kamar, seorang pria lari pontang-panting sambil mengatakan ada jin yang menyerangnya. Dia mewanti-wanti agar Ayoub tidak membuat marah jin tersebut karena uang yang dia bawa nanti tidak akan bisa digandakan.

Ayoub lalu meninggalkan uangnya di sebuah kamar dan menunggu.

Dia menyaksikan sekelebat cahaya dan kepulan asap. Kemudian ada suara-suara roh. Setelah itu suasana sunyi.

Uang tunai itu ternyata berlipat ganda jumlahnya dan Ayoub sangat gembira.

"Dia meyakini itu adalah ilmu hitam dan Sissoko bisa menggandakan uang," kata Alan Fine, pengacara asal Miami yang belakangan diminta pihak bank untuk menyelidiki tindak kejahatan.

"Dia lantas menyerahkan uang kepada Sissoko—uang dari bank—dan dia mengharapkan jumlahnya berlipat ganda," tambah Fine.

Sepanjang 1995 hingga 1998, Ayoub melakukan 183 transfer uang ke sejumlah rekening Sissoko di berbagai tempat di dunia. Ayoub juga yang membayar tagihan kartu kredit Sissoko yang jumlahnya, menurut Fine, mencapai ratusan juta dollar.

The Dubai Islamic Bank
BBC
Bank Islam Dubai

Pada 1998 , saya bermukim di Dubai dan saya mendengar rumor bahwa Bank Islam Dubai terjepit masalah. Tatkala sebuah surat kabar melaporkan bahwa bank tersebut punya masalah dengan aliran uang, orang-orang sontak mengantre untuk menarik duit mereka.

Pihak berwenang Dubai mencoba meredam krisis ini. Mereka menyebutnya 'kesulitan kecil yang tidak menyebabkan kerugian keuangan baik terhadap investasi bank maupun rekening nasabah."

Tapi, pernyataan itu keliru.

"Pemilik bank diterpa masalah besar. Apalagi kerugian bank tidak ditanggung pihak asuransi. Bank itu terselamatkan karena pemerintah campur tangan untuk membantu. Tapi mereka menyerahkan ekuitas di bank agar penyelamatan bisa terjadi," papar Fine.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan