Peremajaan Alutsista, Jenderal Moeldoko Ajukan Anggaran Rp 120 Triliun
Untuk peremajaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Jenderal Moeldoko mengajukan anggaran sebesar ke DPR sebesar Rp 120,6 triliun.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah dilantik Presiden RI pada tanggal 30 Agustus 2013 Jenderal TNI Moeldoko saat ini genap 2 tahun memimpin institusi TNI.
Di akhir jabatannya Panglima TNI menyampaikan melalui paparan hal-hal yang telah dilakukan (pencapaian kinerja) selama menjabat kepada seluruh anggota Komisi 1 DPR RI yang selama ini menjadi mitra kerja di Gedung Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/7/2015).
Untuk peremajaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Jenderal Moeldoko mengajukan anggaran sebesar ke DPR sebesar Rp 120,6 triliun.
"Sedang kami ajukan dengan total Rp 120,6 triliun. TNI AD Rp 9,3 triliun, TNI AL Rp 17,4 triliun, dan TNI AU sebesar Rp 93,9 triliun," ujar Moeldoko.
Dirinya menyatakan pengajuan anggaran yang cukup besar itu akan dialokasikan untuk perbaharuan alutsista. Mengingat alutsista yang dimiliki Indonesia umumnya telah berusia tua dan kerap mengalami berbagai kendala.
Dengan dana tersebut, menurutnya, tidak ada lagi alutsista TNI yang dibeli dari barang bekas. Langkah itu menjadi keharusan untuk memperkuat pertahanan negara.
"Jangan sampai ada tambal sulam dan kanibal. Ini menjadi suatu keharusan, kalau tidak kita akan dalam situasi sulit," kata Moeldoko.
Dalan keterangannya, Moeldoko menyatakan bahwa perlahan TNI akan menggeser alutsista yang telah usang. Alutsista kuno akan digantikan dengan yang baru melalui dana yang dianggarkan tersebut.
"Alutsista kuno akan minggir pelan-pelan. Seperti BTR milik Marinir itu buatan 1957 dan saya baru lahir, tapi memang masih terpelihara. AMX Angkatan Darat kita sudah punya, perlahan yang kuno akan bergeser," katanya.
Meski pengadaan alutsista akan menempuh jalur terbuka, namun Moeldoko menegaskan bahwa spesifikasi barang dan jumlah akan tetap dirahasiakan. Dirinya memastikan, proses tender akan berjalan seperti biasa.
"Standar tender memang terbuka. Namun alutsistanya apa saja dan jumlahnya berapa itu menjadi rahasia," kata Jenderal Moeldoko.