Selasa, 7 Oktober 2025

Kemenag Kembali Gelar Halaqah Ulama ASEAN 2017

Abdurrahman Masud juga menjelaskan bahwa dalam Halaqah Ulama ASEAN 2017, ada tiga hal yang akan dibahas.

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Tribunnews.com
Halaqah Ulama ASEAN 2017 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama kembali menggelar Halaqah (Sarasehan) Ulama ASEAN tahun 2017 pada tanggal 17-19 Oktober 2017.

Pelaksanaan halaqah tahun ini merupakan yang ketujuh dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidlkan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat.

Pada penyelenggaranan Halaqah Ulama ASEAN  2017 akan diikuti oleh 12 negara, yakni terdiri dari 10 negara ASEAN dan 2 Negara dari Cina dan Timor Leste.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Abdurrahman Masud mengatakan, penyelanggaran halaqah tahun 2017 akan dihelat di Jakarta.

Acara ini merupakan tindaklanjut dari halaqah tahun 2016 yang saat itu mengetengahkan tema "Mengembangkan Islam Moderat Melalui Iaringan Pesantren ASEAN".

Baca: Istri Dilempar Sampah, Anggota TNI Baku Hantam dengan Pengendara Mobil

Seperti diketahui, dalam halaqah tahun 2016 disepakati tiga hal yakni Pertama, mensosialisasikan Islam Wasathuyah (moderasi) untuk merealisasikan Islam Rahmatal lil 'alamin, membuat program meningkatkan kemandirian lembaga pendidikan Islam di bidang ekonomi dan sosial budaya serta memperkuat daya saing lembaga pendidikan Islam

Abdurrahman Masud juga menjelaskan bahwa dalam Halaqah Ulama ASEAN  2017, ada tiga hal yang akan dibahas.

"Halaqah Ulama ASEAN Tahun 2017 akan diarahkan kepada 3 hal, pertama, pengembangan Islam moderat melalul jaringan pendidikan Islam ASEAN; kedua, penguatan daya saing lembaga pendidikan Islam di ASEAN; ketiga, membuat model “lembaga pendidikan Islam yang kompetitif, mampu merespon tantangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," ujar Abdurrahman Masud saat jumpa pers du Kantor Kemenag, MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).

Lebih lanjut, Menurut Masud, Halaqah tahun ini lebih istimewa karena didahulul oleh penelitian tentang pesantren dan lembaga pendidikan yang memiliki kemandirian di bidang ekonomi, baik di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN.

"Ternyata beberapa pesantren di Indonesia mampu mandiri dalam membiayai ekonomi dan mendorong jiwa wiraswasta kepada para santrinya. Di negara ASEAN Iainnya, lembaga pendidikan Islam berjalan lewat usaha sendiri, terutama di negaraanegara yang muslimnya minorltas, seperti Kamboja dan Philiplna," kata Abdurrahman Masud.

Dikatakan Masud, pada tahun ini tema yang diangkat adalah 'Memperkuat Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam ASEAN'.

Sementara itu, sejumlah pembicara akan hadir, seperti, Prof. Dr.Yunahar llyas (Wakil Ketua Umum MUI), Dra. Nurhayati Subakat, Apt (CEO PT Paragon Technologi Innovation), Prof. Dr. Esmael Ebrahim (Direktur PCID Philipina).

Ketiga narasumber tersebut akan berbicara tentang Daya Saing Ekonomi & Lembaga Pendidikan Islam di ASEAN.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved