Presiden Jokowi Berikan Tugas Ini Untuk Seluruh Kader NasDem
"Tahun depan dana desa sudah digelontorkan Rp 20 triliun, tahun kedua Rp 40 triliun, tahun ketiga, Rp 60 triliun,"
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo cerita soal rencana pemerintah menetapkan pola baru dalam pemanfaatan dana desa se-Indonesia mulai awal tahun 2018.
Dalam pidato HUT ke-6 dan Rakernas NasDem ke-IV di JIEXPO, Kemayoran, Jokowi menjelaskan, soal alokasi dana desa bakal difokuskan ke sektor padat karya.
Baca: Surya Paloh Sebut Jokowi Ora Duwe Udel
"Tahun depan dana desa sudah digelontorkan Rp 20 triliun, tahun kedua Rp 40 triliun, tahun ketiga, Rp 60 triliun," kata Jokowi.
Dirinya mengaku mendengar keluhan warga di daerah yang kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
Baca: Bawaslu Tegaskan SIPOL Bukan Prosedur Pendaftaran Partai Politik Untuk Menjadi Peserta Pemilu
Untuk itu dirinya membuat kebijakan supaya dana yang ada di kementerian dipadat karyakan setengahnya untuk desa.
"Dana desa di Kemen PUPR, Kementerian Kelautan dan Perikanan semuanya separuh anggaran yang ada digunakan padat karya. Agar membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya. Namanya padat karya cash," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Tidak Ingin Ekonomi Negara Terganggu Dengan Pilkada dan Pilpres
Untuk itu Presiden Jokowi meminta supaya kader Nasdem mulai tingkat yang paling rendah untuk ikut mengawasi.
"Saya minta kader Nasdem di DPC ikut mengawasi. Ini tugas dari Presiden. Ngawasi sambil bisik-bisik. Memberikan semangat kepada masyarakat, bahwa kesempatan kerja ingin kita buka selebar-lebarnya," katanya.