Kedekatan Prabowo–Raja Abdullah II Jadi Modal Diplomasi Indonesia–Yordania
Gus Miftah menilai hubungan Prabowo-Raja Yordania sebagai contoh diplomasi personal yang tumbuh dari persahabatan puluhan tahun.
Ringkasan Berita:
- Kedekatan Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II dinilai Gus Miftah sebagai hubungan yang lahir dari persahabatan puluhan tahun sejak masa pendidikan militer di Fort Benning.
- Ikatan personal itu kini menjadi modal diplomasi yang memperkuat kerja sama Indonesia–Yordania, terutama dalam isu Gaza.
- Gestur saling percaya dan komunikasi yang cair disebut menghasilkan manfaat strategis di bidang pertahanan, kemanusiaan, dan hubungan bilateral.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali mengungkapkan kedekatannya dengan Raja Yordania Abdullah II di tengah menguatnya kerja sama Indonesia–Yordania.
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menilai hubungan kedua pemimpin itu sebagai contoh diplomasi personal yang tumbuh dari persahabatan puluhan tahun.
Pria yang akrab dipanggil Gus Miftah mengatakan kedekatan Prabowo dan Abdullah II bukan sekadar hubungan antar kepala negara, melainkan ikatan yang berakar pada pengalaman bersama sejak 1980-an.
Baca juga: Momen Prabowo Antar Kepulangan Raja Yordania di Halim, Kasih Pelukan Sebelum Naik Pesawat
Keduanya pertama kali bertemu ketika mengikuti pendidikan militer di Fort Benning, Amerika Serikat, yang menanamkan nilai disiplin, loyalitas, dan semangat korps.
Menurut Gus Miftah, ingatan masa muda itu membentuk fondasi yang tetap bertahan hingga kini.
“Mereka ditempa dalam kultur yang sama. Nilai-nilai itu tidak mudah hilang,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (15/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa hubungan tersebut juga teruji ketika Prabowo menghadapi masa sulit pasca-1998.
Keluarga Kerajaan Yordania, khususnya Raja Hussein, menunjukkan solidaritas yang menurutnya melampaui hubungan diplomatik biasa.
Sikap itu kemudian diteruskan oleh Abdullah II saat naik takhta.
Kini, ketika Prabowo dan Abdullah II memimpin negara masing-masing, ikatan personal itu berubah menjadi modal diplomasi yang efektif.
Gus Miftah menilai setiap pertemuan keduanya—baik di Jakarta maupun Amman—menampilkan dimensi emosional yang jarang terlihat dalam relasi antarkepala negara, mulai dari penyambutan hangat hingga gestur persahabatan informal.
Baca juga: Prabowo: “Saya Memiliki Ikatan Emosional dengan Yordania”
Dalam konteks krisis Gaza, ia menilai kedekatan personal turut mempercepat komunikasi dan koordinasi antara Indonesia dan Yordania yang selama ini memiliki posisi sejalan mengenai isu Palestina.
“Mereka bicara bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai teman yang memahami konteks satu sama lain,” ujarnya.
Selain aspek politik, kerja sama pertahanan, pelatihan militer, hingga bidang kemanusiaan disebut Gus Miftah sebagai bukti bahwa hubungan kedua tokoh membawa dampak strategis.
Nota kesepahaman yang ditandatangani pada 2024 menjadi landasan pengembangan SDM, latihan bersama, serta penguatan peran kedua negara dalam isu kemanusiaan global.
| Tahun Ini Pemerintah Setop Impor Beras, Titiek Soeharto Acungkan Jempol ke Prabowo |
|
|---|
| 7 Jet Tempur F-16 dan 3 T-50 Kawal Kepulangan Raja Yordania Abdullah II dari Jakarta |
|
|---|
| Momen Prabowo Antar Kepulangan Raja Yordania di Halim, Kasih Pelukan Sebelum Naik Pesawat |
|
|---|
| Menlu Pastikan Tidak Ada Pengiriman Pasukan RI ke Gaza Tanpa Koordinasi dengan Negara Sekitar |
|
|---|
| Prabowo: “Saya Memiliki Ikatan Emosional dengan Yordania” |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.