Korupsi KTP Elektronik
Pertama Kali Dijadikan Tersangka, Setya Novanto Ngaku Sakit, Tersangka Kedua Kalinya, Dia Menghilang
Diberitakan sebelumnya, Setya Novanto saat dijadikan tersangka pertama kali oleh KPK mengaku sakit dan dirawat di rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan upaya penjemputan paksa terhadap Setya Novanto, tersangka kasus korupsi e-KTP di rumahnya, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017) malam.
Namun, pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini tidak menemui penyidik KPK.
Bahkan, hingga saat ini keberadaannya belum diketahui alias menghilang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham, yang hari ini menyambangi Mabes Polri, juga mengaku tidak mengetahui keberadaan sang Ketua DPR.
"Saya sendiri belum tahu sekarang posisinya (Setya Novanto) di mana," ujar Idrus kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).
Ini kedua kalinya Ketua DPR RI ini dijadikan tersangka oleh KPK.
Baca: Mahfud MD Minta Setya Novanto Segera Menyerahkan Diri
Setya Novanto saat dijadikan tersangka pertama kali oleh KPK mengaku sakit dan dirawat di rumah sakit.
Menang di praperadilan, Novanto ke luar dari rumah sakit.
Katanya dia sudah sembuh.
Baca: Dadakan Jadi Pimpinan Sidang, Fadli Zon: Setya Novanto Sakit
Kini setelah dijadikan tersangka kedua kalinya, Novanto hilang misterius.
Kabarnya dia tak ada di rumah.
Seluruh nomor telepon seluler yang sering dia pakai juga tak bisa dihubungi.
Padahal, pada malam saat penjemputan paksa, Idrus tampak berada di sekitar rumah Setya Novanto. Idrus berada di sebuah restoran yang berada di depan rumah Setya Novanto.