Yasonna Laoly Beberkan Ekspresi Kakanwil Menkumham Saat Penerimaan CPNS Secara Transparan
Pasalnya, ia menduga, penerimaan CPNS di tahun sebelumnya diindikasi adanya suap dan nepotisme.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menegaskan bahwa penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kemenkumham dipastikan transparan.
Pasalnya, ia menduga, penerimaan CPNS di tahun sebelumnya diindikasi adanya suap dan nepotisme.
Terlebih, ia mendengar kabar bahwa para CPNS harus membayar uang Rp 100 Juta hingga Rp 300 juta untuk masuk sebagai PNS.
Hal itu disampaikan Yasonna saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2017 Kementerian Hukum dan Ham di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2018).
"Dulu kalau menjadi PNS itu kasak l-kusuk semua. Kalau sarjana 300 jutaan katanya begitu, lulus SMA Rp 100 juta. Supaya kamu tau, saya kumpulkan Kakamwil sebelum CPNS dan kita komit lakulan CPNS yang bersih dan kompetibel dan para Kakanwil dan staf kami ikhlas bersih," kata Yasona.
Bahkan, politikus PDI Perjuangan ini tak ragu mengisahkan para Kakanwil Kemenkumham yang lemas mendengar kabar penerimaan CPNS 2017 secara transparan.
Baca: Sembilan Peristiwa Pelanggaran HAM Berat Belum Diselesaikan Pemerintah
"Waktu MenPAN-RB umumkan pemerimaan VPNS 2017 bersih, itu para Kakanwil lemes," ucap Yasonna disambut tawa para tamu undangan.
Dalam sambutannya itu pula, Yasonna mengingatkan agar para CPNS baru Kemenkumham tidak tergiur oleh tawaran pihak yang menjanjikan pekerjaan sebagai PNS dengan imbalan uang.
"Sekarang eranya sudah berubah. Maka seluruh birokrasi negara seluruh aparatur sipil negara juga harus berubah sikap mentalnya, sistem nilainya," kata Yasonna.