Senin, 8 September 2025

Ini Dia Enam Butir Hasil Pertemuan Parpol Koalisi dengan Jokowi

"Kapan penyampaian namanya kepada publik, koalisi memberikan kehormatan tertinggi kepada Presiden Jokowi untuk mengumumkan pada saatnya"

SENO/IST
Acara makan malam bersama Jokowi dan enam partai politik koaliasi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/7/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy (Romy) membeberkan hasil pertemuan partai koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah ketua umum partai, pada Senin (23/7/2018) malam.

Romy menyebut terjadi 6 point kesepakatan partai koalisi dalam pencapresan Jokowi di Pilpres 2019.

Pertama, kata Romy, partai koalisi sepakat mengusung kembali Jokowi sebagai Calon Presiden 2019 tanpa reserve.

Kedua, partai koalisi menyepakati 6 parpol sebagai formasi solid penguang Jokowi.

Namun, koalisi tetap membuka peluang bagi para parpol lain yang ingin bergabung untuk mendukung Jokowi.

"koalisi tidak membatasi hanya pada 6 parpol saja. Namun demikian, tambahan anggota koalisi harus disepakati seluruh anggota yang enam secara mufakat," kata Romy dalam keterangan tertulis, Selasa (24/7/2018).

Baca: Malam Ini Prabowo Akan Silaturahim ke Kediaman SBY di Cikeas

Baca: Alasan di Balik Mundurnya TGB dari Partai Demokrat

Ketiga, koalisi sepakat bahwa dukungan parpol-parpol kepada pemerintahan Jokowi harus dilandasi itikad baik, mengedepankan disiplin berkoalisi, konsistensi dalam berkomunikasi di dalam dan di luar ruang rembug koalisi, dan prinsip saling memahami kelebihan dan kekurangan.

"pemerintahan harus dikawal dan dikoreksi terus-menerus secara santun, terukur, dan menjunjung tinggi etika politik," terang Romy.

Keempat, koalisi menyepakati secara bulat satu nama cawapres warga terbaik Indonesia untuk mendampingi Jokowi.

"Kapan penyampaian namanya kepada publik, koalisi memberikan kehormatan tertinggi kepada Presiden Jokowi untuk mengumumkan pada saatnya," ungkap Romy.

Kelima, lanjut Romy, koalisi menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan hari baik pendaftaran pada hari-hari terakhir pendaftaran Pilpres 4-10 Agustus 2018, menyesuaikan juga dengan kesibukan tugas-tugas negara.

"Keenam, koalisi sepakat utk memerangi digunakannya hoax, fitnah dan insinuasi kebencian berlatar SARA sebagai sarana pemenangan kontestasi politik. Seraya mengingatkan penegakan hukum tanpa pandang bulu atas digunakannya hal-hal itu dalam Pilkada yang telah berlalu maupun Pilpres dan Pileg tahun depan," papar Romy.

"Mengingat hal tersebut berpotensi memecah-belah sesama anak bangsa dan mengusik kerukunan umat beragama yg mencederai nasionalisme kita," tambahnya.

Diketahui, pada Senin (23/7/2018) malam, Presiden Jokowi dan 6 ketum parpol: Megawati Soekarnoputri, Airlangga Hartanto, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, OSO dan Romahurmuziy menggelar pertemuan di Istana Bogor.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam ini diawali makan malam di teras belakang Istana Bogor dg aneka menu, mulai sup tomyam sampe gurame kipas.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan