Selasa, 11 November 2025

Pilpres 2019

Demokrat: Rintangan dan Hambatan Berkoalisi Dengan Jokowi Ada di PDIP dan Megawati, Bukan SBY

Ferdinand menegaskan, hubungan personal yang tidak pernah baik antara Presiden keenam dengan Ketua umum sekaligus Presiden kelima RI, Megawati

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN/BIRO PERS/RUSMAN
Presiden Joko Widodo menjamu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tiga kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (dua kiri), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tiga kanan), Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (dua kanan), dan Ketua Umum PPP Romahurmuzy (kanan) di Istana Bogor, Senin (23/7/2018). Jokowi mengadakan pertemuan dengan para ketua partai politik pendukung terkait dinamika calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/RUSMAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengungkap rintangan dan hambatan bagi Partai Demokrat untuk menjalin koalisi dengan kubu Joko Widodo (Jokowi).

Paling tidak Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melihat ada dua hal yang menjadi rintangan dalam membangun koalisi dengan kubu Jokowi.

Ferdinand menegaskan, hubungan personal yang tidak pernah baik antara Presiden keenam dengan Ketua umum sekaligus Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri menjadi hal pertama.

"Salah satunya adalah hubungan personalnya dengan Megawati yang tidak pernah baik hingga sekarang," ujar Ferdinand ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/7/2018).

Bahkan imbuhnya, untuk duduk satu meja saja sulit.

"Jadi bagaimana mau bicarakan bangsa secara bersama sama?" ucapnya.

"Sementara Demokrat meminta ada mutual respect, nah ini kan tidak ada, maka artinya Demokrat tidak mungkin ada disana," kata dia lebih lanjut.

Yang kedua, rintangan dan halangannya menurut dia, adalah cara pandang.

Ia menjelaskan, PDI Perjuangan melihat tidak ada masalah bangsa ini. Sementara bagi Demokrat banyak sekali masalah yang terkait nasib rakyat.

Nah, lanjut dia, perbedaan cara pandang inilah menjadi rintangan dan halangannya.

"Bagaimana bangsa mau diperbaiki jika sudah dianggap baik semua? " katanya.

Nah dia tegaskan, dua hal itu adalah rintangan yang menghambat SBY bergabung dengan Jokowi.

"Jadi barriernya ada di PDIP dan Megawati, bukan di SBY," tegasnya.

Untuk itu ia menilai Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung harus lebih banyak bertanya lagi kepada Megawati, apakah bersedia bersama dengan SBY?

Karena sejak awal kata dia, SBY bersedia untuk itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved