Gelar Pahlawan Nasional
Sosok Pengusul Pertama Soeharto Terima Gelar Pahlawan, Mulai Digaungkan pada 2008
Sejak 2008 atau sesaat setelah meninggal, Soeharto sudah diusulkan agar menerima gelar pahlawan nasional. Namun berujung ditolak.
Ringkasan Berita:
- Wacana Soeharto menerima gelar pahlawan nasional sebenarnya sudah muncul sejak 17 tahun lalu. Bahkan, usulan tersebut muncul sesaat setelah Soeharto meninggal dunia yakni pada 28 Januari 2008.
- Usulan itu muncul dari Ketua Fraksi Golkar di DPR saat itu, Priyo Budi Santoso. Bahkan, Priyo sampai meminta agar masyarakat memaafkan segala kesalahan Soeharto saat memimpin Indonesia selama 32 tahun.
- Hanya saja, sejak saat itu, usulan tersebut berujung penolakan dan baru dikabulkan tahun ini.
TRIBUNNEWS.COM - Diwarnai pro kontra, Presiden ke-2 RI, Soeharto akhirnya dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (10/11/2025) atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Penganugerahan ini diserahkan Prabowo secara simbolis kepada dua anak Soeharto yakni Bambang Trihatmodjo dan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut.
Gelar ini diberikan tak hanya dengan Soeharto tetapi dengan sembilan tokoh nasional lainnya seperti Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur serta aktivis buruh, Marsinah.
Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Soeharto pun resmi menyandang gelar pahlawan nasional setelah diusulkan sejak tahun 2008 lalu.
Lalu siapakah yang mengusulkan pertama kali?
Usulan Muncul Sesaat setelah Soeharto Meninggal
Nyatanya, usulan Soeharto diberi gelar pahlawan nasional sudah muncul sejak Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Januari 2008 lalu.
Baca juga: Mengintip Rumah Cendana: Tempat Soeharto Dulu Berkumpul, Kini Ditinggal Anak-anaknya
Sosok tersebut adalah Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR saat itu, Priyo Budi Santoso.
Saat itu, Priyo sudah berencana untuk meminta agar Ketua Umum Partai Golkar ketika itu, Jusuf Kalla (JK) agar memprakarsai usulannya agar Soeharto dipertimbangkan oleh negara menerima gelar pahlawan nasional.
Bahkan, dia sampai meminta seluruh masyarakat memaafkan segala dosa Soeharto saat masih menjabat sebagai Presiden RI selama hampir 32 tahun.
Padahal, Priyo juga mengakui bahwa ia adalah penentang rezim Soeharto.
"Yang menjadi concern Partai Golkar adalah jasa-jasa beliau. Kita sedih mempunyai dua presiden wafat dalam kondisi status hukumnya mengambang alias tidak jelas," kata Priyo kala itu.
"Waktu mahasiswa, saya bahkan penentang beliau. Saya sempat meminta mundur beliau ketika menjadi anggota DPR pertama kali," sambungnya.
Namun, usulan Priyo itu berujung ditolak oleh mayoritas fraksi di DPR.
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Muncul Tahun 2010, Berujung Ditolak
Sejak usulan Priyo tersebut, usulan serupa kembali muncul dua tahun berselang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.