Pilpres 2019
Jokowi : Kampanye Kan Perlu Menyerang, Masa 4 Tahun Diem Aja
Jokowi menjelaskan, selama empat tahun menjadi Presiden, dirinya sering tidak merespon serangan dari oposisi.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati pemilihan presiden periode 2019-2024, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyampaikan serangan ke kubu Prabowo-Sandi saat menghadiri pertemuan dengan pendukungnya.
Jokowi menilai, dalam berkampanye memang diperlukan serangan atau offensive ke kubu lawan agar suara tetap terjaga di masyarakat.
"Kampanye kan perlu offensive," ujar Jokowi seusai menghadiri peringatan ke-72 tahun HMI di kediaman Majelis Pembina Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tandjung di Jakarta, Selasa (5/2/2019) malam.
Baca: Ahmad Dhani Dipindah ke Rutan Medaeng Untuk Perlancar Sidang Kasus Lainnya
Jokowi menjelaskan, selama empat tahun menjadi Presiden, dirinya sering tidak merespon serangan dari oposisi. Sehingga, Ia menilai inilah waktu yang tepat untuk menjawab tudingan-tudingan kubu lawan.
"Masa kita empat tahun suruh diam saja, ya tidaklah. Jadi empat tahun diem, masa suruh meneruskan," kata Jokowi.
Saat bertemu dengan relawan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Jokowi mulai melakukan serangan kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Capres nomor urut satu tersebut, menduga tim sukses nomor urut dua menggunakan konsultan asing dengan memainkan strategi propaganda Rusia yang menyemburkan kebohongan kepada masyarakat.