Sabtu, 6 September 2025

Soal Desakan Copot Kapolri, Pengamat IPI: Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas

Karyono Wibowo menilai desakan pencopotan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri saat ini tidak relevan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
Tribunnews.com/Taufik Ismail
DEMONSTRASI RUSUH - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Koalisi masyarakat sipil dan sejumlah elemen masyarakat yang menuntut pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit usai aksi massa akhir Agustus 2025 kemarin.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Indonesia Policy Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai desakan pencopotan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri saat ini tidak relevan. 

Menurut Karyono, Prabowo justru membutuhkan Kapolri Listyo Sigit untuk menjaga stabilitas negara terutama ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri di tengah krisis sosial-politik sekarang adalah langkah menjaga stabilitas," ujar Karyono kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025).

Baca juga: Prabowo Disebut akan Pertahankan Kapolri Listyo, Boni Hargens: Untuk Jaga Stabilitas

Karyono mengungkapkan Kapolri Listyo Sigit menghadapi tantangan besar dari pengaruh oknum-oknum kuat seperti Ferdy Sambo yang diduga masih mengendalikan sebagian institusi Polri meski sudah dipenjara. 

"Karena itu, mencopot Kapolri tanpa strategi yang matang bisa memperparah konflik internal dan melemahkan institusi Polri yang sedang berupaya dibersihkan dari pengaruh negatif," tandas dia.

Dalam banyak kesempatan, kata Karyono, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pejabat yang tidak bekerja dengan benar, termasuk di jajaran kabinet dan aparat keamanan.

Terkait dengan itu, terang Karyono, reshuffle atau pencopotan pejabat strategis seperti Kapolri harus dilakukan dengan pertimbangan matang agar tidak mengganggu stabilitas dan efektivitas pemerintahan. 

“Prabowo lebih memilih evaluasi dan pembenahan internal secara bertahap daripada langkah drastis yang berisiko menimbulkan kekacauan," tegas Karyono.

Karyono juga mengungkapkan, Kapolri Listyo Sigit juga sudah menunjukkan kepemimpinan empati tetapi tegas.

Hal ini tercermin saat merespons kematian driver ojol Affan Kurniawan dimana dia mendatangi keluarga korban dan meminta maaf secara terbuka. Bersamaan dengan itu, Kapolri Listyo Sigit juga memerintahkan agar menindak tegas polisi yang terlibat dalam insiden tersebut.

Baca juga: Aktivis 98 Sarankan Sri Mulyani dan Kapolri Mundur: Itu Lebih Terhormat

"Artinya Pak Kapolri sudah bertindak adil, empati tetapi tetap tegas dalam menghadapi insiden demonstrasi dan dampaknya. Jadi, Presiden Prabowo tetap mendorong perbaikan institusi Polri tanpa harus terjebak dalam desakan pergantian atau pencopotan Kapolri," pungkas Karyono.

Seperti diketahui desakan mencopot Kapolri menggema akhir-akhir ini. 

Diantaranya datang dari koalisi masyarakat sipil dan sejumlah elemen masyarakat yang menuntut pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit usai aksi massa akhir Agustus 2025 kemarin. 

Penjelasan Kapolri

Sebelumnya Kapolri Listyo menegaskan dirinya sebagai prajurit siap kapan saja jika diganti oleh Presiden.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan