Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2019

Pasukan Brimob Dikerahkan ke Jakarta, Ini Kata Moeldoko, Wiranto, dan Dahnil Anzar

Simak tanggapan Moeldoko, Wiranto hingga kubu Prabowo yakni Dahnil Aznar menyoal pasukan Brimob yuang dikerahkan ke Jakarta kawal tahapan Pemilu

Daniel Ari Purnomo/Tribun Jateng
Sejumlah personel Sat Brimob Polda Jateng menghadiri apel gelar pasukan jelang kampanye terbuka Pemilu 2019 di lapangan parkir Stadion Manahan, Kota Surakarta, Rabu (20/3/2019) pagi. 

Simak tanggapan Moeldoko, Wiranto hingga kubu Prabowo, Dahnil Aznar terkait pasukan Brimob yuang dikerahkan ke Jakarta kawal tahapan Pemilu

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Brimob di berbagai daerah Nusantara dikerahkan ke Jakarta untuk mengawal tahapan Pemilu 2019.

Jakarta dipilih sebagai lokasi berkumpulnya Brimob lantaran merupakan lokasi penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.

Pengerahan pasukan Brimob di berbagai daerah ke Jakarta tersebut menuai tanggapan dari berbagai tokoh.

Termasuk Menko Polhukam, Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, hingga kubu BPN Prabowo, Dahnil Anzar.

Baca: HASIL Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi 55,72% vs Prabowo 44,28% Rabu 24 April Pukul 14.00 WIB

Baca: Jadwal Bola Malam Ini, Manchester United Hadapi Manchester City, Lazio vs AC Milan

Diberitakan Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, pasukan Brigade Mobil (Brimob) Nusantara dikirim ke Jakarta untuk mengamankan tahapan Pemilu 2019.

"Benar untuk Brimob Nusantara dikirim ke Jakarta dalam rangka untuk mengamankan kegiatan pada tahapan-tahapan pemilu," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Ia menuturkan, tahapan pemilu pada akhirnya akan berujung di Jakarta.

Kemudian, Dedi mengatakan, tahapan penetapan hasil rekapitulasi suara resmi yang akan dilakukan di Jakarta menjadi hal yang perlu diantisipasi.

"Seluruh pentahapan pemilu muara akhirnya adalah di Jakarta. Yang perlu diantisipasi dalam waktu dekat adalah penetapan hasil penghitungan," ujarnya.

"Itu yang paling penting dan tentunya kita mengamankan berbagai macam kegiatan masyarakat yang ada di Jakarta," sambung dia.

Personel Wanteror Brimob membebaskan sandera dalam peragaan sistem keamanan kota (Sispamkota) Pemilihan Umum (Pemilu) di Simpang Balapan, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (11/4/2019). Peragaan Sispamkota menjelang Pemilu ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel Polres Malang Kota dan instansi lainnya menghadapi potensi kerusuhan yang bisa saja terjadi. Surya/Hayu Yudha Prabowo
Personel Wanteror Brimob membebaskan sandera dalam peragaan sistem keamanan kota (Sispamkota) Pemilihan Umum (Pemilu) di Simpang Balapan, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (11/4/2019). Peragaan Sispamkota menjelang Pemilu ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel Polres Malang Kota dan instansi lainnya menghadapi potensi kerusuhan yang bisa saja terjadi. (Surya/Hayu Yudha Prabowo)

Kabar pengerahan pasukan Brimob Nusantara ke Jakarta mendapat tanggapan dari berbagai tokoh.

Termasuk Menko Polhukam, Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, hiingga kubu Prabowo, Dahnil Anzar.

Berikut ini tanggapannya dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

1. Dahnil Anzar: Jangan Berlebihan

Tribunnews.com memberitakan, koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait pengerahan ratusan personel Brimob ke Jakarta.

Menurut Dahnil pihak kepolisian jangan terlalu berlebihan sehingga menimbulkan kesan bahwa kondisi ibu kota tidak aman.

"Saya pikir waspada silakan, jadi terkesan jangan berlebihan gitu ya, jadi terkesan bahwasanya situasi kita tidak aman," kata Dahnil di posko pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Selasa, (23/4/2019).

2. Dianggap kurang baik di mata dunia internasional

Menurut Dahnil, kondisi tersebut kurang baik di mata dunia internasional karena terkesan Indonesia sekarang dalam kondisi gawat darurat.

"Jadi justru kondisi seperti itu tidak baik dilihat oleh dunia internasional. Dunia internasional, kan, tidak paham ketika ada simbol simbol orang bersenjata dan bersergam dikerahkan dalam jumlah yang besar pasti ada kegawat daruratan."

"Nah itu justru memperburuk citra Indonesia di dunia internasional cara-cara begitu, jadi justru harusnya di era demokrasi pola pola dialogis itu yang dikedepankan," katanya.

Kata Dahnil masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi.

Hanya saja menurutnya kuncinya pemerintah menghadirkan keadilan.

"Kalau pemerintahnya bisa berlaku adil, kalau politik kita itu mempertontonkan politik berkeadilan enggak masalah."

"Hampir semua teori di dunia ini menyatakan, di suatu negara hancur, rusak karena ketidakadilan, maka pemerintah, aparatur, termasuk polisi adalah memastikan keadilan hukum jangan menggunakan keadilan hukum, jangan menggunakan hukum untuk kepentingan politik," tuturnya.

Adapun menurut Dahnil terkait protes yang disampaikan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu hal itu merupakan hal yang lumrah dalam negara demokrasi.

Tidak ada larangan dalam konsitusi untuk menyampaikan pendapat.

Baca: Prediksi Borneo FC vs Persib Bandung di babak 8 besar Piala Indonesia, Nostalgia Mario Gomez

3. Wiranto: Itu Biasa

Lalu diberitakan Kompas.com, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tidak perlu meributkan pengerahan personel Brimob dari luar Jawa ke DKI Jakarta.

"Itu biasa, enggak usah diributkan kalau ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke sini," ujar Wiranto saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Menurut Wiranto, kebijakan itu sudah didasarkan pada analisis kerawanan sebuah daerah.

Pasukan yang dikirimkan itu untuk mempertebal kekuatan yang sudah ada di daerah tersebut.

"Tujuannya apa? Untuk membuat masyarakat tenteram, membuat masyarakat tidak perlu khawatir terhadap hal-hal yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," lanjut dia.

Meski demikian, kebijakan penebalan kekuatan di Ibu Kota tersebut juga bukan berarti Ibu Kota sedang dilanda kerawanan keamanan.

Penebalan kekuatan personel hanyalah demi meyakinkan masyarakat bahwa Ibu Kota dalam kondisi aman.

Menurut Wiranto, kalaupun ada riak-riak yang terjadi, itu akan dapat dikendalikan aparat keamanan.

"Negara mana sih yang aman mutlak? Enggak ada ya. Ada juga hal-hal kecil yang membuat negara itu terganggu keamanannya," ujar Wiranto.

"Tapi, saya kira Indonesia ini, dengan predikat negara teraman nomor 9 di dunia dari 142 negara, berarti kita sebenarnya cukup aman."

"Marilah kita jaga keamanan, bukan hanya aparat keamanan, tapi juga masyarakat," lanjut dia.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko-Polhukam) RI, Wiranto usai memimpin Rakorsus membahas permasalahan pasca pemungutan suara Pemilu di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko-Polhukam) RI, Wiranto usai memimpin Rakorsus membahas permasalahan pasca pemungutan suara Pemilu di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

4. Moeldoko: Jangan merasa ketakutan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan ada pengerahan personel Brimob datang ke Jakarta.

Ia menyebut, kebijakan itu sebagai langkah preventif gangguan keamanan.

"Jadi kalau ada pasukan yang turun di lapangan, masyarakat justru harus merasa nyaman, jangan merasa ketakutan," ujar Moeldoko.

Baca: TERBARU Hasil Real Count KPU Jokowi vs Prabowo Hari Ini Rabu 24 April, Unggul di Mana Saja?

Baca: Sosok Zaharan yang Dicurigai sebagai Otak Teror Bom Sri Lanka, Perekrut YouTube hingga Sempat Diusir

Baca: Terbaru Suap Proyek PLTU Riau Dirut PLN, Rumah Sepi 4 Hari Lalu hingga Cerita Juru Pijat Keluarga

(Tribunnews.com/Chrysnha,Taufik Ismail/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan