Guru Besar Unissula: Profesionalisme Adalah Keberpihakan kepada Kepentingan Publik
Prof Henry: Profesionalisme bukan sekadar kompetensi, tapi komitmen untuk keadilan dan kepentingan publik.
Ringkasan Berita:Profesionalisme harus berpihak pada nilai publik, bukan hanya soal keahlian teknis.Penghargaan FPPB tegaskan komitmen Prof Henry terhadap kepemimpinan visioner.Profesionalisme dinilai mampu mendorong transparansi, inovasi, dan kepercayaan publik.
TRIBUNNEWS.COM - Guru Besar Unissula, Prof Henry Indraguna mengatakan, profesionalisme bisa menjadi kekuatan transformatif dalam membentuk arah pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Profesionalisme bukan hanya soal keahlian teknis, tetapi juga mencakup integritas, tanggung jawab sosial, dan keberpihakan terhadap nilai-nilai publik.
Ketika dijalankan secara konsisten, profesionalisme mampu mengubah pola kerja birokrasi dan institusi menjadi lebih transparan dan akuntabel. Mendorong inovasi dan efisiensi dalam pelayanan publik.
Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan pemimpin. Membentuk budaya kerja yang berorientasi pada hasil dan dampak sosial
Ia meyakini bahwa profesionalisme juga bukan hanya soal kompetensi, tetapi juga tentang komitmen terhadap nilai-nilai luhur dan keberpihakan pada kepentingan publik.
Hal ini disampaikan setelah dirinya dianugerahi 2 penghargaan kategori Penegakan Hukum dan Sosial Kemasyarakatan oleh Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB), di ajang The Best Indonesia Leader Award 2025, di Semarang, Jawa Tengah.
"Ini akan terus meneguhkan komitmen saya dalam menumbuhkan semangat kepemimpinan dan profesionalisme mengabdi di berbagai bidang di Indonesia," kata Prof Henry, Sabtu (25/10/2025).
Prof Henry menyebut, penghargaan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepemimpinan visioner dan inovasi terhadap para tokoh-tokoh lainnya.
"Dan melalui penghargaan dari FPPB memberikan pengakuan kepada tokoh-tokoh yang menunjukkan kepemimpinan visioner, kemampuan berinovasi, serta komitmen saya terhadap pembangunan nasional," ucap penasihat ahli Balitbang DPP Partai Golkar ini.
Sementara itu, Ketua FPPB Adi Kusnadi menerangkan, ajang ini menjadi bentuk penghormatan terhadap dedikasi dan keteladanan para pemimpin yang terus berinovasi untuk kemajuan negeri.
Gelaran ini jadi wadah apresiasi bagi para pemimpin dari berbagai sektor yang dinilai telah memberikan kontribusi dan berdampak luas bagi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.
Adapun penilaian dalam ajang ini mencakup sejumlah aspek seperti kepemimpinan, visi, inovasi, serta dampak sosial yang positif dihasilkan bagi masyarakat.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi para pemimpin lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberi kontribusi positif bagi Indonesia,” kata Adi.
| Reformasi Polri: Menjawab Tuntutan Zaman dan Publik |
|
|---|
| Haidar Alwi Institut Minta Tim Reformasi Polri Lebih Fokus pada Reformasi Kultural |
|
|---|
| Profesor Henry Indraguna Usul Revisi Draft UU Perampasan Aset, Perkuat Supremasi Hukum |
|
|---|
| Negara Wajib Hadir Lindungi Rakyat, Tindak Tegas Aksi Anarkis |
|
|---|
| Menghidupkan Kembali Roh Pasal 33 UUD 1945: Jalan Konstitusional Menuju Indonesia Emas 2045 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.