Agus Pambagio Ungkap Proyek Whoosh Murni Ide Jokowi: Saya Kaget Hampir Jatuh dari Kursi
Analis kebijakan publik Agus Pambagio mengaku pernah dipanggil Jokowi ke Istana Bogor untuk bicara perihal kereta cepat.
Ringkasan Berita:
- Analis kebijakan publik Agus Pambagio mengaku pernah diundang Jokowi di Istana Bogor untuk berbicara perihal kereta cepat
- Agus Pambagio mengungkap proyek Whoosh adalah murni ide dari Jokowi
- Agus Pambagio sudah menyarankan kepada Jokowi terkait belum pentingnya Indonesia membutuhkan kereta cepat
TRIBUNNEWS.COM - Pakar transportasi publik dan analis kebijakan publik, Agus Pambagio, menyebut megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, adalah ide yang digagas langsung oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Agus menyebut ide pembuatan kereta cepat tersebut bukan datang dari menteri atau pejabat lain, melainkan murni ide Jokowi.
Agus mengaku pernah dipanggil langsung oleh Jokowi ke Istana Bogor untuk bicara perihal kereta cepat.
Sosok yang vokal menolak proyek kereta cepat itu mengungkap isi percakapannya dengan Jokowi saat dipanggil ke Istana.
Agus mempertanyakan siapa sosok ide pencetus proyek Whoosh kepada Jokowi, terutama ketika mengalihkan kerja sama dari Jepang ke China.
Saat mengetahui ide tersebut muncul dari benak Jokowi sendiri, Agus Pambagio seketika kaget dan hampir jatuh dari kursi.
"Saya dipanggil, saya bilang 'Pak ini ide siapa?' 'Ide saya Mas.' Saya hampir jatuh dari kursi. Kaget kan saya pikir idenya Menteri BUMN atau siapalah," kata Agus, dikutip dari YouTube Abraham Samad, Senin (27/10/2025).
Baca juga: KPK Fokus Cari Bukti Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, Sudah Selidiki sejak Awal 2025
Agus mengatakan Jokowi bercerita kepadanya, proyek Whoosh bisa dijalankan oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, karena Menteri Perhubungan saat itu, Ignatius Jonan menolak, tidak setuju.
"'Saya kan menyerahkan pada Pak Menteri Perhubungan, Pak Menteri Perhubungan tidak setuju. Ya sudah, saya perintah Menteri BUMN untuk meneruskan.'" kata Agus menirukan ucapan Jokowi.
Dikatakan Agus, Jokowi ingin membangun proyek kereta cepat itu karena ia merasa nyaman saat mencoba langsung kereta cepat itu di China.
"'Waktu itu saya di Beijing, saya diajak naik kereta itu ke Shanghai atau ke mana, cepat sekali dan bagus, enak sekali.' Xi Jinping nanya, 'Bapak mau?' 'Saya mau.'" kata Jokowi ditirukan Agus.
Agus juga menjelaskan kepada Jokowi terkait dengan perbedaan antara pembuatan kereta cepat dari pihak Jepang dengan pihak China.
"Jepang gini, kalau kita bicara loan itu detail banget dan ribet, tapi setelah itu selesai kaya MRT kan selesai. Kalau di China kebalikannya, gampang di depan sekarang susahnya di belakang," tuturnya.
Sebelumnya, terjadi polemik publik mengenai dugaan mark-up proyek Whoosh, yang salah satunya disuarakan oleh mantan Menkopolhukam Mahfud MD.
Dugaan mark-up yang diungkap Mahfud—yang ia sebut bersumber dari ekonom Anthony Budiawan dan analis kebijakan publik Agus Pambagio—adalah perbandingan biaya pembangunan per kilometer.
| Jokowi Ungkap Alasan Tak Akan Tempati Rumah Pemberian Negara di Colomadu |
|
|---|
| Faldo Maldini: Konten Duet Gibran-Jokowi 2029 Hoaks, AI Jangan Digunakan untuk Fitnah |
|
|---|
| Mirip dengan Luhut, Jokowi Kembali Tegaskan Whoosh Bukan untuk Cari Untung |
|
|---|
| PSI Sebut Hoaks soal Viral Screenshot Ahmad Ali Dukung Gibran-Jokowi di Pilpres 2029 |
|
|---|
| Bahas soal Dugaan Korupsi di Proyek Whoosh, Projo Sebut Isu Apapun Dipakai untuk Serang Jokowi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.