Calon Presiden 2014
KPU Dogiyai: Bupati Imingi Uang Ada Suara ke Prabowo-Hatta
"Seorang bupati memaksa apabila suara dikasih kepada Prabowo ada uang. Kalau suara tidak dikasih ke Prabowo tidak ada uang. Masyarakat marah,"
Laporan Wartaawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Bupati Dogiyai sempat membuat emosi masyarakay pemilih lantaran pernyataannya dituding mencampuri pilihan mereka selama ini dalam pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Sang bupati memastikan akan memberi uang hibah untuk mengangkut distribusi suara di Distrik Mapia Barat dan Distrik Mapiai ke kabupaten, sebelum rekapitulasi suara pada 17 Juli. Dengan catatan, KPU Dogiai memberikan suara kepada pasangan Prabowo-Hatta.
Demikian keterangan Ketua KPU Dogiyai, Papua, Didimus Dagomo saat menjadi saksi termohon dalam sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pilpres 2014 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
"Seorang bupati memaksa apabila suara dikasih kepada Prabowo ada uang. Kalau suara tidak dikasih ke Prabowo tidak ada uang. Masyarakat marah karena di dalam itu perkataan bupati ada muatan," terang Didimus.
Bupati beserta asistennya lalu meninggalkan tempat, bukan diusir seperti pengakuan saksi Prabowo-Hatta, Elvincent Dokomo. Sebelumnya ia mengatakan Bupati Dogiyai diusir KPU sebelum rekapitulasi suara.
Diakuinya, KPU Dogiyai meminta bantuan pemda mengucurkan dana hibah agar logistik pemilu di kedua distrik dapat diangkut ke tingkat kabupaten. Karena ongkos untuk mengangkut logistik dari panitia penyelenggara distrik (PPD) setempat belum dibayar.
Pemda akhirnya menyetujui dengan syarat bupati dapat menyampaikan pidato terkait pandangan politiknya sebelum proses rekapitulasi berlangsung. KPU Dogiyai lalu mempersilakan bupati menyampaikan pidato, yang belakangan membuat warga marah.
Beruntung ada pendeta yang menengahi dan menenangkan masyarakat. Setelah situasi kondusif, rekapitulasi suara bisa dibawa. "Kita tidak mengutamakan uang, bawa kotak," ujar Didimus menirukan suara pendeta tersebut.