Pemilu 2019
Tak Mau Celupkan Jari ke Tinta Ungu Setelah Mencoblos, Seorang Pemilih di Blitar Lukai Petugas
Tak mau celupkan jari ke tinta ungu setelah menggunakan hak pilih, seorang pemilih di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar lukai petugas.
Editor:
Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Tak mau celupkan jari ke tinta ungu setelah menggunakan hak pilih, seorang pemilih di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar lukai petugas.
Seorang pemilih berusaha melukai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan senjata tajam di TPS itu.
"Iya, sempat ada laporan terjadi keributan di TPS 16. Kami dan polisi langsung ke lokasi," kata Kasi Pemerintahan Keamanan dan Trantibum Kelurahan Sukorejo, Irwan Purwanto, saat ditanya kejadian pemilih lukai petugas KPPS.
Keributan (kejadian pemilih lukai petugas KPPS) itu bermula saat salah satu pemilih, YA (38), selesai menyalurkan hak suaranya di TPS 16.
Selesai mencoblos, YA tidak mau menyelupkan jarinya ke tinta.
Saat itu, petugas KPPS yang menjaga tinta, yaitu, Luki Setia Budi.
Baca: Quick Count CSIS dan Cyrus Network, Data 87,66 %: Jokowi-Maruf 55,77%, Prabowo-Sandiaga 44,23%
Baca: Siaran Langsung Pernyataan Prabowo Seusai Hasil Quick Count Pilpres 2019, Tonton Lewat HP
Luki sempat memaksa YA untuk menyelupkan jarinya ke tinta.
Sempat terjadi cek-cok mulut antara YA dan Luki.
YA pun akhirnya mau menyelupkan jarinya ke tinta.
Setelah itu, YA pulang ke rumah. Tak lama kemudian, YA kembali ke TPS dengan membawa pisau.
Sesampai di TPS, YA langsung menghampiri Luki yang menjaga tinta.
Tanpa banyak bicara, YA berusaha menyayat bagian leher Luki.
Mengetahui hal itu, warga yang berada di TPS langsung melerainya.
Luki hanya mengalami luka sayat di bagian dagu.
"Korban mengalami luka di bagian dagu, tadi korban sudah divisum," ujar Irwan.
Baca: Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2019, Jokowi Sebut Pemilu Jujur dan Adil, Prabowo Klaim Menang
Baca: FULL - Keterangan Pers Prabowo Soal Kemenangannya dari Hasil Exit Poll dan Quick Count