Jumat, 19 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kontroversi Kuil Yasukuni, Bukan Jepang saja Diprotes, Juga Justin Bieber

Rasanya gregetan mendengar kritikan Tiongkok atau China dan Korea terhadap kunjungan pejabat tinggi Jepang ke kuil Yasukuni

Editor: Hendra Gunawan
Richard Susilo
Kuil Shinto Yasukuni 

Laporan  Richard Susilo*) dari Tokyo, Jepang

Walaupun bukan orang Jepang, sebagai Warga Negara Indonesia yang berdomisili lebih dari 22 tahun di Jepang, berusaha mempelajari dan mendalami sejarah budaya dan segala bidang mengenai Jepang, rasanya gregetan juga setiap kali mendengar kritikan Tiongkok atau China dan Korea terhadap kunjungan pejabat tinggi Jepang ke kuil Yasukuni.

Ada apa sih sebenarnya? Beberapa pejabat Indonesia sejak dulu berusaha menengahi dan memberikan nasihat ke pejabat Jepang juga, sebaiknya saat menjabat di pemerintahan menahan diri jangan ke kuil Yasukuni karena kedua negara itu, China dan Korea pasti marah.

Terus terang penulis bingung melihat sikap Tiongkok dan Korea yang selalu ribut dan bahkan memanas-manasi masyarakat dunia agar memusuhi Jepang. Bahkan termasuk penyanyi Justin Bieber (23/4/2014) yang baru saja mengunjungi kuil Yasukuni juga diprotes keras kedua negara.

Aneh Tiongkok dan Korea. Apa sih yang mereka ributkan? Kuil Yasukuni  juga sebagai tempat persemayaman arwah sejumlah penjahat perang dari Perang Dunia II. Kata kunci adalah Penjahat Perang Dunia II. Kita bisa bertanya, kalau sudah berperang antar negara, Negara A dan Negara B, semua akan berperang dengan segala cara supaya menang.

Kalau disebut Penjahat Perang sekali pun, itu pun dilakukan sebagai pengabdiannya kepada negara. Bagi lawan dianggap Penjahat, bagi negara yang bersangkutan pasti disebut Pahlawan. Apakah China dan Korea tidak mengakui dan mengapa tak mau mengakui pola pikir ini? Padahal mereka sendiri melakukan hal tersebut.

Mau bukti? Satu bukti nyata baru-baru ini. Ahn Jung-geun, pembunuh PM Jepang Ito Hirobumi tanggal 26 Oktober 1909 memang telah dihukum mati pada 26 Maret 1910. Namun dia menjadi Pahlawan di Korea Selatan (Korsel) dan dibangunkan gedung Memorial di kota Harbin, China yang diresmikan 9 Januari 2014 oleh pejabat setempat.

Ito empat kali menjadi PM Jepang dan Residen Gubernur Pertama orang Jepang yang mengoperasikan Korea awal tahun 1900 lalu. Ito dibunuh di stasiun kereta api oleh orang Korea. Kini dianggap Pahlawan orang Korea, dan dibangun gedung Memorial di China dianggap juga Pahlawan bagi China.

Padahal dia pembunuh dan Jepang menganggap teroris. Apakah perlakuan China dan Korea mem-Pahlawankan sang teroris bagi Jepang itu benar? Seratus persen benar bagi China dan Korea, tetapi tidak benar bagi Jepang yang menganggapnya Teroris dan masyarakat dunia saat ini juga setuju, upaya membunuh Perdana Menteri atau Kepala Negara adalah tindakan teroris, kejahatan.

Nah, kok China dan Korea boleh menganggapnya Pahlawan dan membangun Memorialnya? Sementara Jepang yang nyata-nyata membuat tempat persemayaman ala Shintro bagi para tentara yang mengabdi sejuta persen, bukan lagi 100% bagi Kekaisaran atau negara Jepang, lalu dipuja bangsanya, disembah bangsanya, tak boleh dikunjungi para pejabat bangsanya sendiri? Kalau orang Indonesia mungkin akan mengatakan, "Emangnya elo siapa sih? Ini kan pahlawan saya, apa pun yang mereka lakukan saat perang dulu, dengan segala cara (namanya juga perang), semua demi bangsa dan negara, mati untuk negara, kok anda yang ribut sih, kan tak ada kaitannya?" Itulah posisi yang sebenarnya keadaan mengenai kuil Yasukuni yang selalu diributkan China dan Korea. Bahkan juga bangsa lain, artis penyanyi yang tak mengerti apa pun mengenai Yasukuni ikut diprotes keras. Mungkin kita sebagai orang Indonesia juga akan berkata, "Emangnya anda ini polisi dunia ya? Mau ke Yasukuni bahkan bukan di negara saya, kok dilarang?" Bagi Justin Bieber, bagi penulis, tidak perlu minta maaf kepada siapa pun.

Itu hak anda ke kuil Yasukuni, lakukanlah kalau memang ingin atau sudah ke sana Rabu lalu (23/4/2014). Semoga Justin semakin mengerti sejarah dan semoga Jepang selalu diberikan ketabahan atas berbagai cobaan dilakukan provokator dunia yang berusaha menjelekan Jepang. Mereka menghalangi bangsa Jepang sendiri, khususnya para pejabat pemerintahan Jepang, yang ingin berkunjung ke kuil Yasukuni untuk menghormati para pahlawan perangnya sendiri.

Bagi PM Jepang saat ini Shinzo Abe, silakan ke kuil Yasukuni. Layaklah dan wajarlah anda ke sana, karena di sanalah memang tempat untuk berterima kasih bagi pahlawan Jepang para pendahulu yang berjuang untuk membela bangsa  dan negara Jepang di masa lampau. Masyarakat dunia sudah terbuka matanya, bisa tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar. (*)

*) Penulis adalah Koordinator Forum Ekonomi Jepang-Indonesia.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan