Selasa, 9 September 2025
ABC World

Korban Australia Ungkap Modus Penipuan Sebesar Rp3 Miliar dalam Empat Jam di Australia

Seorang korban penipuan online membeberkan modus penipuan, yang berhasil menguras isi tabungannya di Commonwealth Bank of Australia…

Dua puluh lima menit setelah telepon, setelah serangkaian pertanyaan dan pemeriksaan ID, seorang pegawai bank memberi tahu bahwa "beberapa transaksi" telah dilakukan.

"Kami akan mencoba yang terbaik untuk mengembalikan dana Anda," katanya.

Setelah 37 menit, sebagian besar dihabiskan untuk menunggu, panggilan berakhir. Meski sudah berulang kali bertanya, Jenny tetap tidak tahu berapa kerugiannya.

Tapi malam itu, Jenny menyadari telah memberikan 31 kode token kepada si penelepon, dan setiap kode memungkinkan pelaku untuk mentransfer $10.000 dari akun bank Jenny.

Bank menghentikan hanya satu transaksi, dan dana sebesar $299.996 berhasil dicuri oleh penelepon yang ternyata penipu.

"Saya merasa bodoh sekali. Merasa ditipu dan saya berusaha sekuat tenaga mendapatkan kembali uang itu."

Polisi kewalahan

Setelah serangkaian telepon dengan pihak bank, Jenny akhirnya melaporkan kasusnya ke Kepolisian Victoria.

Berkasnya ditangani oleh Detektif Marc Callegaro, yang mengaku sedang menangani tumpukan kasus penipuan lainnya.

"Kami sampai pada titik di mana kami sangat sangat kewalahan," katanya.

Dengan bantuan bank, detektif Marc dengan cepat menemukan uang Jenny telah ditransfer ke 11 rekening penampungan di BankWest dan Westpac Bank.

"Uang ini masuk ke rekening penampung, yang diberi instruksi agar penerima mentransfer kembali uangnya ke rekening lainnya," katanya.

Para pelaku ini umumnya diidentifikasi sebagai orang asal India yang tinggal di Australia, memiliki akun bank dengan kartu identitas yang sah.

Kamera CCTV menangkap dua orang di antara pelaku menarik uang dari ATM di Sydney dan Melbourne sekitar satu jam setelah pembicaraan telepon Jenny dengan penipu.

"Mereka sudah cukup banyak melarikan diri dari Australia pada saat kejadian, dan dalam beberapa kasus, mereka sudah berada di luar negeri ketika transaksi terjadi," kata Detektif Marc.

"Begitu mereka keluar dari Australia, kami tidak memiliki yurisdiksi apa pun, terutama jika terkait dengan individu, dalam jumlah yang relatif kecil."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan