Kamis, 14 Agustus 2025
ABC World

Tak Banyak yang Tahu Suku Ainu, Warga Pribumi di Jepang yang Kini Menuntut Pengakuan

Suku Ainu adalah masyarakat adat di Jepang yang memiliki sejarah, bahasa, dan budayanya sendiri. Namun, mereka kerap mengalami diskriminasi,…

ABC Radio Australia
Masaki Sashima adalah ketua Bangsa Raporo Ainu di pulau Hokkaido, yang disebut Ainu Moshiri. (ABC News: Yumi Asada) 

Kini suku Ainu lebih memperjuangkan hal yang mendasar, yakni memperjuangkan hak-hak mereka.

Orang-orang yang hilang

Sebagai ketua Bangsa Raporo Ainu, Masaki memimpin upaya membawa pemerintah Jepang ke ranah hukum, agar memberikan izin kepada kelompok masyarakat adat untuk menangkap ikan salmon di Sungai Tokachi, Hokkaido.

Salmon adalah hewan yang dihormati dalam budaya Ainu, karenanya ada 133 kata yang digunakan untuk menggambarkannya.

Ikan ini bukan sekedar sumber makanan, tapi kulitnya juga bisa digunakan untuk membuat sepatu bot.

Namun Ainu dilarang memancing di sungai selama era Meiji, antara tahun 1868 dan 1912.

Aturan tersebut jadi bagian reformasi besar-besaran untuk memasukkan Hokkaido ke dalam wilayah Jepang.

Hak atas tanah bagi suku Ainu dilucuti, begitu juga praktik penangkapan ikan, untuk kemudian dipaksa berasimilasi dengan budaya Jepang dengan disahkannya undang-undang perlindungan masyarakat adat.

Suku Ainu pun seolah jadi orang-orang yang dihilangkan.

"Kami mengalami kondisi kelaparan," kata Masaki.

"Ainu yang kehilangan mata pencahariannya kelaparan. Mereka menghilang dan lenyap dari kawasan Sungai Tokachi."

Saat ini, suku Ainu diperbolehkan menangkap 100 ekor ikan salmon untuk keperluan upacara adat.

Upacara adat bernama Ashiri Chep Nomi digelar untuk menyambut kembalinya ikan-ikan salmon dari laut, sambil berdoa untuk musim penangkapan ikan yang lebih baik di masa depan.

Namun Bangsa Raporo Ainu ingin memperluas praktiknya supaya bisa lebih komersial, karena akan mendorong perekonomian bagi komunitasnya.

Mereka berpendapat hal ini sebagai hak masyarakat adat, namun mereka juga menekankan praktik penangkapan ikan salmon akan dilakukan secara berkelanjutan, untuk mengurangi kekhawatiran para nelayan komersial, yang hasil tangkapannya berkurang.

"Saya tahu ini sulit," kata Ainu Rumika Tanno, warga setempat.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan