Sabtu, 23 Agustus 2025

Gerakan Penghematan BBM

Pemerintah Harus Buat Cetak Biru Konversi BBM ke BBG

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah menyampaikan lima kebijakan dan tindakan yang akan dilakukan pemerintah untuk

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Pemerintah Harus Buat Cetak Biru Konversi BBM ke BBG
Ilustrasi pengisian BBG

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah menyampaikan lima kebijakan dan tindakan yang akan dilakukan pemerintah untuk gerakan nasional penghematan energi.

Pada kebijakan keempat SBY menegaskan konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi. Program konversi atau pengalihan penggunaan BBM ke BBG ini harus menjadi program utama nasional. Hal ini sebagai upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada BBM, dan kemudian beralih ke gas, terutama di sektor transportasi.

Terkait hal ini, Anggota Komisi XI DPR Achsanul Qosasi mengatakan wakil rakyat akan meminta cetak biru/blue print pemerintah soal ini.

Karena, menurutnya, perlu ada satu kebijakan persiapan yang menyeluruh mulai dari infrastruktur yang harus dipersiapkan.

"Bagaimana konverter, itu seperti apa? Pipanisasinya seperti apa? Karena ini juga harus dilakukan. Dan pemerintah harus siapkan dulu infrastrukturnya," tegasnya, di Jakarta, Sabtu (2/6/2012).

Karena kalau pemerintah minta masyarakat untuk beralih ke BBG, artinya harus sudah disiapkan terlebih dulu infrastrukturnya. Bila tidak, maka ini tidak akan jalan dan menjawab tujuan mengurangi pemakaian BBM subsidi.

"Gimana, dimana, seperti apa, dan ini kapan. Ini harus ada timeline disini sehingga seperti apa program pemerintah dan imbauan pemerintah dan keinginan kita untuk membantu pemerintah itu bisa berjalan."

Dengan itu, tegas Achsanul, roadmap BBG ini perlu dibuat dengan terintegrasi dan komprehensif dari tahun ke tahun, periode ke periodenya. Pun roadmap itu ditagih DPR.

"Nah ini yang kita minta dan kita harus bersama-sama membuat program ini dan harus bersama-sama berjalan. Jangan ada yang dikorbankan. Yang pertama masyarakat tidak susah, pembangunan tetap jalan dan pemerintah APBN-nya juga tidak jebol," jelasnya.

Klik Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan