Daya Beli Diklaim Tak Turun, Tapi Mengapa Ekonomi Melambat? Penjelasan Gamblang Faisal Basri
"Sangat boleh jadi penjualan beberapa produk turun dan daya beli kelompok pendapatan tertentu juga turun."
Editor:
Choirul Arifin
"Sangat boleh jadi penjualan beberapa produk turun dan daya beli kelompok pendapatan tertentu juga turun. Tetapi, secara keseluruhan naik, yang tercermin dari peningkatan riil konsumsi masyarakat sekitar 5%. Sementara secara nominal naik sekitar 8%," papar Faisal.
Keempat, ada indikasi penurunan konsumsi (bukan daya beli) kelompok menengah-atas untuk berjaga-jaga dengan menaikkan nilai tabungan (switching to saving).
Baca: Ekonom Bank Mandiri: Masih Ada Peluang Suku Bunga Acuan Turun Lagi
Baca: Bareskrim Polri: 18 Puskesmas di DKI yang Diresmikan Djarot Terindikasi Korupsi
Terkait hal ini, bisa dilihat dari porsi pendapatan yang ditabung pada kuartal 2 2017 yang meningkat menjadi 20,77% dari sebelumnya 18,6% pada kuartal 2 2016.
Selain itu, berdasarkan survei kepercayaan Konsumen yang dilakukan Bank Mandiri nilai tabungan naik dari 20,6% pada Juli menjadi 21,1% pada Agustus.
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) naik tajam sejak Oktober 2016 dan mencapai dua digit yakni sebesar 11,2% pada Mei 2017.
Kelima, ada pula masyarakat yang beralih ke belanja online system atau e-commerce. "Tapi porsinya masih relatif kecil, tidak sampai 2% dari bisnis ritel total," urainya.
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie