Sabtu, 6 September 2025

IHSG Berbalik Arah Menguat, Tapi Investor Asing Bawa Kabur Rp 1,17 Triliun dari Bursa

Rebound-nya saham-saham pada sektor keuangan perbankan hingga menguat 1,79 persen menjadi kontributor utama penguatan IHSG hingga akhir sesi.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Hanya bertahan di zona hijau sesaat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun 17 poin atau 0,31% ke 5.632 pasca adanya 2 WNI yang terkena virus Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (12/6/2020) ditutup menguat 0,53 persen atau naik 25,60 poin ke level 4.880,36 setelah sempat melemah hingga lebih dari 1 persen pada awal sesi perdagangan.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, berbalik arah atau rebound-nya saham-saham pada sektor keuangan perbankan hingga menguat 1,79 persen menjadi kontributor utama penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.

"OJK menegaskan kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat, dimana hingga April tahun ini CAR perbankan buku 3 dan 5 masih relatif tinggi dengan rata-rata 20 persen berbanding batas regulasi 8 persen," ujarnya, Jumat (12/6/2020).

Baca: Indef: Kasus Harian Covid-19 Masih Menanjak Tapi Pemerintah Sudah Berlakukan New Normal

Baca: Pengajuan Penyetaraan Jabatan Bagi Instansi Pusat Hanya Berlaku Hingga 30 Juni 2020

Sebelumnya, kata Lanjar, saham-saham perbankan menjadi ramai dijual investor setelah Bank Bukopin diisukan kekurangan modal dan pemerintah menyarankan bank BUMN besar untuk mengakuisisi sebagian kepemilikannya.

Sedangkan, kemarin saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) naik 21,89 persen, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 9,76 persen, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 6,18 persen.

"Berbalik naik setelah mengalami aksi jual pada perdagangan sebelumnya," tuturnya.

Meskipun demikian, investor asing masih tercatat membawa kabur dengan aksi jual cukup besar di level Rp 1,17 triliun dari bursa saham.

"Mengiringi nilai tukar rupiah yang melemah hampir 1 persen sebesar 0,81 persen ke level Rp 14.133 per dolar Amerika Serikat (AS)," ujar Lanjar.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan