Mengenal Manfaat Teknologi Blockchain, Tak Sekadar Mata Uang Kripto
Industri blockchain pun dipandang perlu pengembangan lebih lanjut sejalan dengan kebutuhan efisiensi dan transparansi di era digitalisasi.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi blockchain saat ini lebih banyak dikenal kegunaannya terkait mata uang kripto atau cryptocurrency. Namun demikian, manfaat dan penggunaan blockchain tak cuma itu.
Industri blockchain pun dipandang perlu pengembangan lebih lanjut sejalan dengan kebutuhan efisiensi dan transparansi di era digitalisasi.
Di Indonesia, ruang pengembangan blockchain terbuka lebar. Bila dioptimalkan, industri ini bisa mendorong kesejahteraan sosial masyarakat.
Baca: Integrasikan Ekosistem Properti Global dengan Mata Rantai Blockchain
CEO Indonesia Digital Asset Exchange (Indodax) Oscar Darmawan menyatakan, sistem blockchain saat ini telah diterapkan di berbagai bidang.
Di bidang publik misalnya, teknologi peer to peer ini telah mempermudah aktivitas pencatatan identitas, aset berharga, data kesehatan, hingga faktur pajak.
Sementara di bidang keuangan, blockchain turut membantu masyarakat dalam mempercepat kegiatan audit, pembayaran lintas negara, investasi aset digital, sampai pembuatan kontrak pintar (smart contract).
Baca: Rupiah Melemah ke Rp 14.450 per Dolar AS, Senin 13 Juli 2020, Ini Pergerakan Mata Uang di Asia
"Dengan blockchain, kita dapat mengirimkan data apa pun tanpa perlu bergantung pada satu server. Solusi cerdas atau multiaplikasi melalui blockchain ini memang mampu mendorong kesejahteraan sosial masyarakat," ujar Oscar dalam keterangan tertulis, Selasa (4/8/2020).
Oscar berpandangan, penerapan teknologi blockchain akan memunculkan peluang-peluang baru bagi para pelaku usaha.
"Alhasil mereka mulai giat mendirikan lapangan pekerjaan yang jauh lebih menjanjikan dan menguntungkan," sebutnya.
Blockchain merupakan sistem yang tidak terpusat atau decentralized. Teknologi ini juga dipastikan menerapkan tingkat keamanan yang tinggi, ramah lingkungan, dan minim biaya sehingga mampu menjawab tantangan dari berbagai aspek kehidupan.
Di sisi lain, imbuh Oscar, teknologi blockchain bukan menggantikan sistem yang sudah berjalan. Kehadiran blockchain justru melengkapi sistem yang sudah ada.
"Blockchain bukanlah sebuah momok yang menakutkan bagi industri ataupun para pihak terkait. Maka dari itu, momentum dan eksistensi ekosistem digital yang sudah terbentuk harus selalu kita jaga," sebutnya.
Indodax sendiri terus mengembangkan sistem dan teknologi blockchain dengan membangun infrastruktur blockchain di Indonesia. Indodax menggandeng Blockchain Zoo untuk melayani blockchain consulting dalam menerapkan sistem blockchain secara eksklusif di pasar Indonesia
"Kita menghadirkan layanan jasa blockchain consulting untuk setup dan mempercepat infrastruktur blockchain di Indonesia. Ini supaya negara kita tidak ketinggalan dengan negara lainnya dalam masalah infrastruktur blockchain," terang Oscar.
Sementara itu, CEO Blockchain Zoo Roberto Capodieci mengaky pihaknya memiliki beberapa pakar top dunia terkait sistem blockchain.