Dirut PLN Sebut Konsumsi Listrik Masyarakat Menurun Selama Pandemi
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan pandemi Covid-19 membuat konsumsi listrik masyarakat semakin menurun.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan pandemi Covid-19 membuat konsumsi listrik masyarakat semakin menurun.
Imbasnya, revenue atau penerimaan penjualan listrik PLN mengalami penurunan tiap bulannya sebesar Rp3 triliun.
Menurut Zulkifli pada tahun 2019 revenue listrik PLN bisa mencapai angka Rp25 triliun per bulan. Akan tetapi pada masa puncak Covid-19 angka itu turun menjadi Rp22 triliun.
Baca: Dirut PLN Sebut Realisasi Program 35.000 MW Baru 24 Persen
"Secara keuangan kalau misalnya di tahun lalu penerimaan revenue listrik kami per bulan sekitar Rp25 triliun, dengan Covid-19 ini penerimaan listrik kami pada puncak Covid-19 hanya Rp22 triliun," ujar Zulkifli, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
"Jadi terjadi penurunan penerimaan listrik per bulan Rp 3 triliun akibat Covid-19 ini," imbuhnya.
Meski begitu, Zulkifli meyakini kondisi saat ini telah membaik. Karena menurutnya demand atau permintaan listrik mulai meningkat.
Dengan begitu, penurunan beban tenaga listrik menjadi semakin kecil. Dia mencontohkan beban listrik di bulan Januari hingga Maret masih tumbuh 1,26 persen.
Baca: Bisnisnya Masih Merugi, Tahun Depan PLN Targetkan Pendapatan Rp 391,6 Triliun
Namun, beban listrik mulai turun drastis ke angka minus 6,9 persen di bulan April. Di bulan Mei, angka semakin tajam menukik pada minus 17 persen.
Barulah, kata Zulkifli, penurunan beban listrik semakin membaik pada dua bulan terakhir. Tercatat di bulan Juli minus 6 persen, sementara di bulan Agustus minus 3 persen.
"Puncaknya di Mei, kami turun hingga minus 17 persen, Agustus turunnya tinggal minus 3 persen," pungkasnya.