7 Titik Pengecekan Antigen di Lampung dan Bakauheni
Budi meminta Satgas Covid-19 memperketat pengawasan kepada masyarakat yang akan melintas.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah mewajibkan masyarakat dari Pulau Sumatera yang akan menuju pulau Jawa melakukan tes anti-gen.
Pemerintah melalui Kementeria Perhubungan telah menempatkan tujuh titik pengecekan rapid test antigen di Lampung dan Bakauheni.
Ketujuh lokasi tersebut yaitu di Pos Rest Area KM 172 B, Pos Rest Area KM 87 B, Pos Rest Area KM 20 B, Pos Pelabuhan Bandar Bakau, Pos Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Pos Simpang Hatta, dan Begadang IV.
“Saya sangat berterima kasih kepada Satgas Khusus dan Pemda karena sudah melaksanakan kegiatan pengecekan kesehatan, karena ini wajib dilakukan di penyeberangan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dikutip dari Sekretariat Kabinet, Minggu, (23/5/2021).
Budi mengingatkan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari Pulau Sumatra ke Pulau Jawa menggunakan angkutan penyeberangan wajib melakukan tes cepat atau rapid test antigen. Budi meminta Satgas Covid-19 memperketat pengawasan kepada masyarakat yang akan melintas.
“Kami mohon kepada jajaran Pemprov Lampung dan Satgas Khusus COVID-19 Lampung yang diketuai Kapolda untuk terus melakukan pengawasan agar tidak ada yang lolos pemeriksaan,” ujarnya.
Menhub mengimbau agar masyarakat bisa melakukan tes secara mandiri dari kota asal agar tidak perlu mengantre melakukan tes di sejumlah titik pemeriksaan dan menghindari penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni.
Untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat pasca Lebaran dari Sumatra ke Jawa dan adanya peningkatan kasus positif di Sumatra yang berpotensi memicu penularan Covid-19, pemerintah telah membentuk Satgas Khusus Provinsi Lampung yang dikomandoi oleh Kapolda Lampung untuk memastikan masyarakat yang akan menyeberang sudah melakukan rapid test antigen.
Ditambahkan Budi, dari kalkulasi 400 ribu orang yang sudah menyeberang ke Sumatra baru sekitar 33 persen yang kembali.
“Untuk itu memang harus ada upaya yang lebih dari kita untuk memastikan mereka melakukan rapid test antigen,” pungkasnya.